TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
HAKIKAT ISTIQAMAH (3)
CONTOH SIKAP ISTIQAMAH RASULULLAH SAW
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Sabtu, 10 Desember 2022, pkl 05.30 WIB
Lain lagi contoh istiqamah yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw, ketika menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy. Dalam menyebarkan agama Islam, tidak sedikit tantangan yang dihadapi Rasulullah dan kaum muslimin ketika menyiarkan agama Islam di Mekkah. Kafir Quraisy Mekkah merasa dan sangat terganggu terhadap apa yang dilakukan oleh Rasulullah dengan agama tauhid yang dibawanya, sementara Kaum Kafir Quraisy memiliki keyakinan yang berbeda dengan Rasulullah, yaitu menyembah berhala.
Kaum kafir Quraisy membujuk Rasulullah dengan segala macam bujuk rayu. Jabatan yang tinggi yang ditawarkan kepada Rasulullah ditolak. Wanita cantik yang ditawarkan kepada Rasulullah, ditolak oleh Rasulullah. Harta yang banyak yang ditawarkan kepada Rasulullah, ditolak pula. Semua yang ditawarkan kepadanya ditolak oleh Rasulullah. Rasulullah memiliki sikap istiqamah yang luar biasa, yang tidak bisa digoyah walau dirayu dan dibujuk dengan kesenangan-kesenangan duniawi, dengan wanita, kekayaan, dan kedudukan. Menyikapi tawaran itu Rasulullah menyatakan bahwa beliau tidak akan mundur dari dakwahnya itu meskipun kafir Quraisy itu meletakkan matahari di atas pundak kanannya dan bulan di atas pundak kirinya. Inilah contoh istiqamah yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw.
Apa yang telah ditunjukkan oleh dua sosok itu merupakan contoh istiqamah yang benar. Artinya, sikap istiqamah itu muncul dalam kaitannya dengan hal-hal yang benar. Masyithah tetap istiqamah pada keyakinan tauhidnya dengan keyakinan bahwa Tuhan manusia hanyalah Allah, dan keyakinannya itu tidak pernah goyah sedikit pun walau ia diterjunkan masuk ke dalam kuali yang sangat panas. Sikap istiqamah Rasulullah adalah istiqamahnya dalam menyebarkan wahyu Allah dan menyampaikan dakwah Islamnya kepada seluruh umat manusia.
Bukanlah disebut istiqamah apabila seseorang memiliki keyakinan untuk tetap teguh dalam pendiriannya mengenai hal-hal yang tidak dibenarkan, hal-hal yang diharamkan Allah swt., hal-hal yang bertentangan dengan hukum, seperti istiqamah dalam kekafiran, istiqamah dalam kesyirikan, atau istiqamah dalam kebohongan. Istiqamah dalam kemunafikan, istiqamah dalam kemungkaran, dll.
Jadi, istiqamah itu adalah istiqamah dalam hal-hal yang benar, yang sesuai dengan tuntunan ajaran Allah, bukan istiqamah dalam hal-hal yang tidak benar, yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Allah, dan istiqamah dalam hal-hal yang dilarang agama.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12