TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
HAKIKAT ISTIQAMAH (2)
CONTOH SIKAP ISTIQAMAH
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Jumat, 9 Desember 2022, pkl 04.10 WIB
Istiqamah yaitu suatu sikap atau pandangan yang mengharuskan seseorang untuk tetap berada pada sebuah keadaan yang benar. Seseorang yang beristiqamah adalah seseorang yang tidak mau berubah sikap atau pandangan tentang sebuah kebenaran, meskipun hal-hal yang mengitarinya sangat memungkinkan untuk berubah karena keuntungan tertentu.
Mari kita simak tentang sikap istiqamah yang ditunjukkan oleh seorang hamba Allah, yang sangat kuat imannya. Sosok ini tercatat dalam sejarah dakwah Islam. Juga kita simak contoh istiqamah yang ditunjukkan oleh Rasulullah dalam sejarah perjuangan dakwahnya.
Kita barangkali pernah membaca atau mendengar tentang Sikap istiqamah terhadap sebuah kebenaran ini, misalnya, yang telah ditunjukkan oleh Masyithah. Dia adalah seorang perempuan yang hidup pada masa Fir’aun. Dia memiliki sikap dan prinsip yang kuat, yang tidak gentar menghadap akibat yang buruk sekalipun. Perempuan ini memiliki hati baja untuk tetap beriman dan meyakini Allah sebagai Tuhannya. Fir’aun adalah penguasa yang zalim, diktator, keras kepala, dan juga otoriter dalam memerintah. Apa saja yang diinginkannya dia akan lakukan, membunuh sekalipun. Ia telah menyatakan kesombongannya dengan mengakui dirinya sebagai Tuhan yang maha kuasa.
Masyithah, adalah satu-satunya perempuan yang menentang kesombongan Fi’aun. Ia menyatakan kepada Fir’aun bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Firaun bukanlah Tuhan, tetapi manusia biasa, yang tidak memiliki kekuatan apa pun kecuali yang diberikan Allah. Terjadi perdebatan yang sangat seru antara Masyithah dan Fir’aun. Masyithah tetap pada keyakinan bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Fir’aun tetap pada keyakinannya bahwa dialah Tuhan.
Akibat ketegaran sikapnya itu, Masyithah diancam akan dimasukkan ke dalam kuali yang panas, yang di bawahnya terdapat api yang sedang menyala-nyala. Masyithah tidak mau berubah sedikit pun pada keyakinannya itu. Masyithah menjawab tantangan Fir’aun itu dengan mengatakan bahwa dia lebih mati di dalam kuali yang pasan itu daripada mengubah keyakinannya. Akhirnya, Masyithah bersama bayinya yang digendongnya dilemparkan masuk ke dalam kuali yang panas itu.
Di dalam riwayat disebutkan bahwa Masyithah adalah salah seorang penghuni surga yang menerbak harum dan wangi di dalam surga lebih wangi dari segala wangi apa pun. Itulah gambaran hakikat istiqamah yang dimiliki oleh Masyithah itu.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12