TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
HUSN AL-ZHANN (BERBAIK SANGKA) (7)
BERBAIKSNGKALAH TERHADAP SEGALA KEPUTUSAN ALLAH
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Sabtu, 3 Desember 2022, pkl 05.05 WIB
Kebanyakan manusia berprasangka buruk terhadap Allah dalam hal-hal yang berkaitan dengan dirinya dan dalam kaitannya dengan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan. Ada orang berprasangka buruk kepada Allah, ketika dia mendapatkan cobaan dan ujian yang berat. Ketika dia mendapatkan musibah, dan musibah itu sangat menggangu dirinya, dia lalu berburuk sangka kepada Allah dengan menyalahkan apa yang menjadi keputusannya. Mereka memandang diri mereka telah berbuat baik. Lalu mereka berburuk sangka kepada Allah karena belum memberi balasan kebaikan atas amalnya. Intinya, semuanya keputusan Allah harus diterima dengan baik. Jika keputusan Allah berkaitan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, terimalah dengan kesabaran. Jika keputusan Allah berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan, walaupun belum mencapai kesenangan yang engkau cita-citakan, terimalah dengan penuh syukur.
Manusia dilarang untuk berburuk tersangka terhadap keputusan Allah terhadap diri mereka. Mereka harus menerima apa yang ditakdirkan Allah itu sebagai suatu ujian bagi iman mereka. Berburuk sangka terhadap Allah diancam dengan hukum yang berat, seperti yang dinyatakan di dalam QS al-Fath [48]: 6: “Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. dan (neraka Jahanam) Itulah sejahat-jahat tempat kembali.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12