TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
PENGONTROLAH DIRI
MAKNA PENGOTROLAN DIRI (3)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Sabtu, 17 September 2022
APA MAKNA DAN HAKIKAT PENGOTROLAN DIRI? Para ulama meberikan jawaban mereka masing-masing.
Al-Muhasibi, misalnya, mengatakan bahwa PENGONTROLAN DIRI ADALAH SEBUAH KEYAKINAN BAHWA HATI SEORANG HAMBA BENAR-BENAR DEKAT DENGAN PENCIPTANYA. Karean dekatnya hati dengan penciptanya, maka hati menjadi takut kepada-Nya. Kalau sudah takut kepada-Nya, maka hati akan berbuat sesuatu dengan tuntunan dan keinginan-Nya. Hati akan takut melanggar ketentuan-Nya.
Ibn al-Qayyim mengatakan bahwa PENGONTROLAN DIRI ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK MENGENDALIKAN NAFSUNYA UNTUK BERTINDAK DENGAN BAIK, melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan tuntunan-Nya. Apabila ia merasa bahwa yang akan dilakukannya adalah hal yang tidak baik. Tidak sesuai dengan tuntunan-Nya, ia harus menahan dirinya dari perbuatan itu.
Hasan al-Bashri berpendapat bahwa PENGOTROLAN DIRI IALAH KEMAMPUAN YANG TERDAPAT DI DALAM DIRI SESEORANG UNTUK MENGETAHUI DABN MENYADARI BAHWA APA YANG HENDAK DILAKUKAN ADALAH MURNI KARENA ALLAH, maka ia harus melakukan perbuatan itu. Sebaliknya jika ia merasa bahwa di dalam dirinya ada dorongan yang mendorongnya selain Allah, maka ia harus menahan dirinya dan tidak melakukannya.
Inti makna pengotrolan diri adalah KEINGINAN DAN KEYAKINAN SESEORANG UNTUK MELAKUKAN SESUATU YANG SESUAI DENGAN TUNTUNAN ALLAH DAN MENAHAN DIRI DAN TIDAK MELAKUKAN SESUATU KARENA KEYAKINANNYA BAHWA PERBUATAN ITU TIDAK SESUAI DENGAN TUNTUNAN ALLAH. Ini berarti bahwa pengendalian diri adalah pengendalian nafsu. Nafsu dengan keinginannya yang kuat itu harus diarahkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan tuntunan Allah, dan harus dhindarkan dari hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunannya.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12