TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
SABAR, PENANGKAL DIRI DARI SEGALA UJIAN DAN COBAAN
HAL-HAL YANG MENDUKUNG SABAR (12)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Rabu, 14 September 2022
Ketiga, pengetahuan manusia tentang dirinya. Manusia memiliki diri yang unik dengan adanya fisik (jasmani) dan rohani dan spiritual. Manusia memiliki nafsu yang memiliki potensi baik dan potensi buruk. Potensi-potensi itulah yang mendorong manusia untuk melakukan hal-hal yang baik, dan melakukan hal-hal yang buruk. Keunikan yang lain dari manusia itu ialah bahwa dia ingin memiliki segalanya karean di dalam dirinya ada sifat sarakah dan rakus.
Keempat, meyakini bahwa pertolongan Allah pasti ada. Allah tidak hanya memberikan ujian terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan bagi setiap manusia, tetapi Tuhan juga memberikan ujian-ujian yang tidak menyenangkan bagi manusia. Pengetahuan tentang itu akan membuat seseorang bersabar mengahadapi hal demikian.
Kelima, memohon pertolongan kepada Allah. Permohonan seseorang kepada Allah untuk menjauhkannya dari hal-hal yang tidak menyenangkan pasti datang, demikian juga halnya dalam hal-hal yang baik. Allah tidak selamanya menguji hambanya dengan yang tidak menyenangkannya, tetapi juga akan mengujinya dengan kebaikan-kebaikan yang menyenangkannya.
Keenam, meyakini adanya balasan yang baik bagi orang-orang yang sabar. Upaya menjadikan diri manusia yang sabar adalah upaya yang sangat baik dan terpuji. Menghadapi dan menjalani persoalan berat yang dihadapi bukanlah hal yang mudah, diperlukan upaya sungguh-sungguh, tenaga yang memadai, pengetahuan yang cukup. Dengan bantuan itu semua manusia dapat bersikap sabar. Menanankan sikap sabar di dalam setiap orang adalah perintah agama. Dengan melakukan kesabaran dalam banyak hal pastilah sesorang akan mendapatkan hasilnya, yaitu balasan atas kebaikannya.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12