SuaraJogja.id – Sejumlah mahasiswa yang dari Aliansi Mahasiswa Untuk Bantul, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Bantul, dan PMII Cabang Bantul melakukan kegiatan pembagian bantuan sosial (bansos) dalam rangka turut menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ahmad Toni Wijaya selaku koordinator lapangan dari Aliansi Mahasiswa untuk Bantul mengatakan, aksi ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
“Gerakan tidak hanya turun ke jalan (demo), melainkan bansos ini juga bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat,” kata Ahmad, Rabu (14/9/2022).
Sebanyak 200 paket sembako dibagikan dengan menyasar pengemudi becak dan ojek online. Disebutkan olehnya bahwa para pengemudi saat ini mengalami masa yang lebih sulit dengan adanya kenaikan harga BBM.
“Karena mereka lebih sulit, apalagi sekarang penumpang juga jarang karena banyak yang pakai kendaraan pribadi,” terangnya.
Melalui aksi ini pula ia sebagai perwakilan berharap agar pemerintah memperbaiki kebijakan dalam menaikkan harga BBM bersubsidi yang membebani hampir seluruh masyarakat Indonesia.
“Kita berharap bapak Presiden dapat memikirkan ulang dan merevisi harga BBM diturunkan kembali,” tegasnya.
Sementara itu salah satu penerima bansos dari pengemudi ojek online, Rahmat (35) mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh para mahasiswa. Baginya aksi tersebut telah menunjukkan kepeduliannya bagi para pengemudi ojol.
“Bagus buat kita-kita yang di jalan, apalagi pendapatannya nggak tentu. Apresiasi lah karena mereka belum pada kerja tapi mau bagi-bagi,” katanya.
sumber: jogja.suara.com
