Munas Wanita Syarikat Islam, Anies Baswedan: Doakan Husnul Khatimah!

Ratusan peserta Musyawarah Nasional Wanita Syarikat Islam (SI) meneriakkan ‘calon presiden baru’ kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (9/9).

Anies hadir di lokasi mengenakan batik putih bercorak cokelat dengan peci hitam. 

Ketika maju ke podium untuk berpidato, teriakan ‘calon presiden’ terlontar dari peserta Munas.

“Calon presiden baru, presiden,” teriak dari peserta Munas.

Dalam kesempatan ini, Anies bercerita tugasnya sebagai Gubernur Jakarta akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang. 

Artinya, kurang lebih satu bulan lagi masa jabatannya akan berakhir.

Ia lantas meminta doa kepada peserta Munas Wanita SI agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan tuntas dan sebaiknya.

“Saya Insyaallah satu bulan lah, 16 Oktober tugas saya di Jakarta selesai. mohon doanya biar tuntas dengan baik. Doakan khusnul khatimah,” kata Anies.

Setelah pernyataan itu, ruangan Munas mulai riuh dengan teriakan ‘presiden’. 

Para peserta dengan lantang melontarkan kata-kata tersebut.

“Presiden, presiden,” kata para peserta Munas berbarengan.

Mendengar teriakan itu, Anies tersenyum dan mengatakan harus membereskan dulu urusannya sebagai di DKI Jakarta. 

Baginya, tiap urusan harus dibereskan satu-satu baru beranjak ke urusan lain.

“Satu satu bu. Satu satu. Kan gini, ‘fa iza faragta fansab, wa ila rabbika fargab’. Jadi Bereskan dulu satu urusan, baru ambil urusan yang lain. Jangan langsung, beresin dulu satu satu,” kata Anies.

“Beresin satu aja sudah dipanggil-panggil ini, bu,” kata Anies sambil tertawa.

Sebagai informasi, nama Anies masuk dalam salah satu bakal calon presiden Partai NasDem. 

Selain Anies, ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.

Meski demikian, Anies hingga saat ini belum mengumumkan kesediaannya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. 

Di sisi lain, Anies juga tak memiliki partai politik.

Mantan menteri Presiden Joko Widodo itu harus mendapat dukungan partai politik jika ingin bertarung dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut. 

sumber: democrazy.id