TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
SABAR, PENANGKAL DIRI DARI SEGALA UJIAN DAN COBAAN
SABAR DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (4)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Kamis, 1 September 2022
Kesabaran yang disertai dengan ketakwaan menjadi alat pertahanan diri yang paling utama dalam menghadapi berbagai ujian. Bahkan, kesabaran dan ketakwaan dalam dirimu tidak akan mampu dibuat mudharat oleh siapa pun, meskipun datang dari segala penjuru. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. Ali ‘Imran [3]: 120, yang terjemahannya sebagai berikut: “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”
Allah menegaskan di dalam ayat ini beberapa hal penting untuk diperhatikan oleh kaum muslimin, yaitu hal-hal berikut:
1. Orang-orang kafir dan musyrik yang menjadi musuh kaum muslimin sedih kalau orang beriman meperoleh kebaikan. Inilah sikap musuh yang sangat berbahaya. Orang-orang memusuhi kita demikian juga demikian adanya. Mereka merasa kesal, sedih, bahkan sangat kecewa kalau kita mendapatkan kebaikan. Karena bersabarlah dalam menghadapi sikap mereka yang demikian itu.
2. Sebaliknya, orang-orang kafir dan musyrik yang menjadi musuh kaum muslimin sangat bergembira dan senang kalau orang beriman mendapat bencana dan mengalami ujian dan cobaan. Inilah sikap musuh yang sangat berbahaya. Orang-orang yang memusuhi kita juga demikian adanya.. Mereka merasa senang, gembira, kalau kita mendapatkan keburukan, bencana, dan kesulitan dalam hidup. Karena itu, bersabarlah dalam menghadapi sikap mereka yang demikian itu.
3. Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman agar tetap sabar menghadapi berbagai keadaan yang tidak menyenangkan dan menghadapi sikap mereka yang demikian dan tetap bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah. Dua kunci ini menjadi penting di dalam kehidupan. Jika kita sudah berpegang kepada dua kunci itu, kunci sabar dan kunci takwa, maka kejahatan apa pun yang datang dari mereka yang dapat membahayakan kita, tidak akan dapat mengenai kita sedikit pun.
Dari pesan Allah swt. di dalam ayat itu dapat disimpulkan bahwa musuh-musuh kita akan senang kalau kita menderita, dan mereka sedih kalau kita mendapat kebaikan. Dengan begitu mereka selalu ingin agar kita senantiasa mendapatkan kesulitan, penderitaan, dan bencana. Mereka tidak akan pernah sanggup mewujudkan niat dan keinginan jahat mereka kalau kita memegang dua kunci, yaitu kunci sabar dan kunci takwa. Sedikit pun niat jahat mereka tidak sanggut menimpa atau mengenai kita.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12