TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG AKHLAK
SABAR, PENANGKAL DIRI DARI SEGALA UJIAN DAN COBAAN
PENGERTIAN SABAR (2)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Senen, 22 Agustus 2022
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-2, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, h. 763, dijelaskan bahwa dari kata “sabar” ini lahir berbagai bentuk kata yang lain, seperti “bersabar, menyabarkan, tersabar, penyabar, dan kesabaran.”
Bersabar artinya bersikap tenang, tentang pikiran dan perasaan, seperti dalam ungkapan: Hendaknya kita bersabar di dalam menghadapi cobaan hidup. Bersabar hati, yaitu tenang selalu, sabar selalu. Lebih baik kita bersabar hati dalam menghadapi segala hal.
Menyabarkan, artinya menenangkan perasaan, pikiran, dan menenteramkan hati, baik hati sendiri maupun hati orang lain. Seperti dalam ungkapan: “Ketika musibah besar itu menimpa diriku, aku menyabarkan, menenangkan, dan menenteramkan hatiku.” Dalam ungkapan lain untuk orang lain, saya katakan: Ketika kedua orang tuamu menghadapi suatu musibah apapun dalam kehidupannya, maka sebaiknya kita menyabarkan kedua orang tua yang sedang mengalami musibah itu. Engkau harus menyabarkan kedua orang yang sedang bertengkar itu.
Tersebar, artinya paling tenang: tidak mudah putus asa, marah, jengkel, dsb. Seperti contoh ungkapan: Ia termasuk gadis tersabar di antara teman-teman sekelasnya. Muhammad adalah mau tersabar yang pernah saya lihat karena ketika menghadapi berbagai macam ujian, dia tetap tenang menghadapinya.
Penyabar, artinya orang yang bersikap tenang: tidak terburu nafsu, seperti: Seorang penyabar biasanya tidak cepat marah karena persoalan kecil.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12