TAUSIAH KEAGAMAAN TENTANG SEJARAH
PERBEDAAN ANTARA TAHUN MASEHI DAN HIJRIAH (1)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Kamis, 18 Agustus 2022
Dalam perhitungan kalender kita, kita mengenal dua sebutan tahun, yaitu tahun Masehi dan tahun Hijriah. Tahun Masehi dihitung mulai kelahiran Nabi Isa a.s., misalnya 2015 Masehi. Sebutan tahun sebelum kelahiran Nabi Isa disebut Sebelum Masehi, seperti 700 Sebelum Masehi. Sedangkan tahun Hijriah dihitung mulai hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekkah ke Madinah. Tetapi, tidak serta merta dengan hijrahnya Nabi, langsung pada hari itu langsung disebut dengan sebutan Hijriah. Ada proses yang dilakukan sehingga tahun Hijriah itu digunakan. Penggunaan nama tahun ini mulai digunakan pada tahun keempat masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn al-Khattab, atau 17 tahun setelah peristiwa hijrah terjadi.
Masing-masing tahun itu sama-sama memiliki 12 bulan, tetapi nama-namanya berbeda, dan jumlah hari yang terdapat di dalam bulan-bulan itu juga berbeda. Bulan-bulan di dalam tahun Masehi didasarkan pada perputaran matahari. Oleh sebab itu, bulan-bulan itu disebut bulan-bulan matahari (al-syuhuur asy-syamsiyah). Nama-nama bulan itu sudah kita hafal mati, mulai dari Januari hingga Desember. Jumlah hari dalam setiap bulannya agak mudah kita ingat. Jumlah hari dalam bulan-bulan berikut adalah 31 hari, yaitu Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember. Jumlah hari pada bulan-bulan April, Juni, September, dan November adalah 30 hari. Jumlah hari bulan Januari adalah 28 hari. Jumlah hari untuk setiap bulan sudah fix, tidak akan berubah-ubah walau tahun berbeda.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12