jpnn.com, JAKARTA – Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB Semmi) mengapresiasi pembentukan tim khusua dalam proses pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga. Sejauh ini, sudah ada 25 personel Polri yang diperiksa sebagai buntut dari kasus tersebut.
“Itu mencerminkan Polri Presisi yang diusung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak sekadar jargon. Kapolri telah memberikan kepastian hukum yang profesional kredibel dan transparan,” kata Ketua Umum PB Semmi, Bintang Wahyu Saputra dalam keterangan, Sabtu (5/8)
Bintang pun meminta agar publik bersabar dan terus memberikan dukungan penuh kepada Kapolri. “Ini kasus yang tidak mudah, tetapi setiap hari ada progres yang menunjukkan kasus ini ditangani serius. Sabar saja pasti terkuak, buktinya sekarang sudah ditetapkan tersangkanya,” lanjutnya. Dia juga meminta kepada pihak untuk berhenti berspekulasi terhadap kasus itu.
“Mari dukung Kapolri tuntaskan kasus ini. Berhenti spekulasi dengan pernyataan yang membuat keruh dan simpang siur di tengah masyarakat,” pungkasnya. Sebelumnya, Sebanyak 25 anggota Polri diduga terlibat dalam merusak dan menghilangkan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Khusus (Irsus) yang dipimpin oleh Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto.
Tim Khusus (Timsus) Polri bakal mengevaluasi menyeluruh terkait tidak profesionalnya kerja 25 anggota Polri dalam menangani perkara Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. “Akan menjadi bahan anev (analisis dan evaluasi) yang menyeluruh dari Timsus terkait peristiwa tersebut,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat.
sumber: jpnn.com