TAUSIAH KEAGAMAAN
CARA MENANAMKAN SIFAT IKHLAS DI DALAM HATI (2)
Ahmad Thib Raya
Palu, Swissbell Hotel, 8 Juli 2022
Untuk memudahkan seseorang menyembelih sifat tamak di dalam dirinya, ia harus dibekali dengan pengetahuan dan keyakinan, yaitu bahwa apa yang ada pada Tuhan, berupa ganjaran dan pahala jauh lebih bernilai dari sesuatu yang berbentuk materi yang ia gapai dalam ketamakannya. Yang ia gapai dari ketamakannnya itu tidak bernilai apa-apa di mata Tuhan. Ia bersifat semua dan sementara. Sedangkan sesuatu yang diperoleh dari Allah adalah sesuatu yang sangat berharga. Ia bersifat hakiki dan bersifat kekal, dan itu digapai sepanjang hidup di alam akhirat nanti.
Dalam upaya memudahkan seseorang untuk menyembelih/ menghilangkan sifat ingin dipuji, seseorang harus memiliki keyakinan bahwa tidak ada satu pun pujian yang dapat mendatangkan manfaat bagi dirinya, sebesar dan sebanyak apa pun pujian itu diberikan kepadanya. Seiring dengan itu, tidak ada satu pun celaan yang dapat memberikan madharat bagi dirinya sebanyak dan sebesar apa pun celaan itu dilontarkan kepadanya. Pujian manusia tidak akan ada manfaatnya, dan celaan manusia tidak ada madharatnya.
Tanamkanlah di dalam diri masing-masing sebuah keyakinan dengan sebuah semboyan: “Berzuhudlah (hindarkanlah dirimu) dari pujian siapa pun yang ditujukan kepadamu, karena ia tidak akan pernah mendatangkan manfaat, dan berzuhudlah pula dari celaan siapa pun yang ditujukan kepadamu karena ia tidak akan pernah mencelakakanmu. Rajinlah kamu untuk memuji Tuhanmu, Zat Yang Maha Terpuji yang karena izin-Nya engkau akan mendapatkan manfaat. Pujian-Mu terhadap-Nya akan membuat engkau mendapat pujian dari-Nya. Rajinlah kamu untuk tamak (rakus) untuk melakukan ibadah dan zikir kepada-Nya. Ketamakanmu kepada-Nya akan menambah kecintaan-Nya kepadamu.
Melenyapkan dua hal ini tidaklah mudah karena membutuhkan modal pengetahuan, modal kesabaran, dan modal keyakinan yang tinggi.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12