Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva berpendapat pemerintah perlu mengkaji dampak sosial legalisasi ganja untuk keperluan medis untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau secara sains bisa menggunakan riset dari negara mana saja. Akan tetapi, khusus kasus di Indonesia, kita harus melakukan riset khusus mengenai dampak sosialnya,” kata Hamdan Zoelva dalam dialog bertajuk, “Legalisasi Ganja untuk Medis” yang ditayangkan di Salam Radio Channel, dipantau dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, legalisasi ganja harus memperhatikan bagaimana sejumlah masyarakat Indonesia masih sering menemukan celah dari kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga terdapat potensi penyalahgunaan ganja medis apabila sudah dilegalkan.
“Seringkali dicari loophole-nya (celah) sehingga hukum itu bisa dilanggar. Inilah yang menjadi soal. Jadi, riset sosial itu bagian penting kalau seandainya produk ganja diperbolehkan untuk keperluan medis,” ucapnya.
Bila pemerintah melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis, Hamdan berharap agar penggunaan tersebut dalam jumlah yang sangat terbatas. Selain itu, peraturan khusus juga perlu disiapkan agar ganja untuk kepentingan medis tidak disalahgunakan oknum-oknum lain.
“Kalau itu diperbolehkan, tentu dengan jumlah yang sangat terbatas,” tutur pakar hukum tata negara itu.
sumber: kepri.antaranews.com