TAUSIAH KEAGAMAAN
TIGA AMAL YANG TIDAK PERNAH PUTUS BAGI YANG MENINGGAL (2)
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Senen, 4 Juni 2022
Ilmu adalah segala pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang sebagai alat untuk mengenal hal yang baik dari hal yang buruk, untuk mengenal hal-hal yang tidak menguntungkan dari hal-hal yang menguntungkan. Oleh sebab itu, orang yang berilmu adalah orang yang sangat beruntung karena memiliki alat untuk membedakan mana yang baik bagi dirinya dan mana yang tidak.
Ilmu dapat dibagi atas dua macam, yaitu 1) ilmu yang bermanfaat, dan 2) ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah segala pengetahuan yang dapat memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ilmu yang bermanfaat itu, jika diajarkan atau diturunkan kepada orang lain, maka yang menurunkan ilmu yang bermanfaat itu akan mendapatkan pahala sama dengan pahala yang didapatkan oleh murid yang mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Kalau si A mengajarkan sebuah ilkmu yang bermanfaat kepada si B, lalu si B mengajarkan ilmu itu kepada si C, maka si A akan mendapat pahala 2 kali lipat, yaitu 1) dari si B, dan 2) dari si C.
Kalau ilmu yang bermanfaat diajarkan terus menerus dari satu orang kepada orang lain atau sekelompok orang, lalu sekelompok itu mengajarkan ilmu itu kepada kelompok-kelompok lainnya, lalu turun sampai ke generasi-generasi berikutnya, maka begitu tidak terhitung jumlah pahala yang didapat oleh pengajar pertama, dan pengajar-pengajar berikutnya.
Demikianlah ilmu yang bermanfaatnya akan didapat dan diterima oleh yang memberikan ilmu. Ilmu yang telah diajarkan oleh seseorang kepada orang lain semasa hidupnya, lalu ilmu itu dikembangkan lagi oleh murid-muridnya setelah dia meninggal, maka pahalanya akan tetap diterimanya walaupun ia sudah tiada.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12