TAUSIAH KEAGAMAAN
PERSIAPAN MENGHADAPI AKHIRAT (2)
Ahmad Thib Raya
Palembang, Beston Hotel, 1 Juli 2022
Allah telah menunjukkan agar manusia dapat menggunakan semua fasilitas kehidupan dunia yang telah diraihnya tadi dapat digunakan sebagai media dan sarana untuk mencapai kehidupan yang baik di akhirat. Karena itulah, maka waktu yang diberikan Allah sepanjang hari, sebahagiannya harus digunakan untuk melakukan salat, sebahagian dari waktu dalam seminggu digunakan untuk salat Jumat, sebahagian dari waktu setahun dan hanya selama satu bulan dari 12 bulan harus digunakan untuk berpuasa Ramadan, sebahagian dari harta yang dimiliki harus dikeluarkan zakatnya sebagai bahagian yang harus dikeluarkan untuk orang lain, dan sebahagian dari harta yang dikumpulkan selama hidup, hanya diwajibkan untuk membelanjakan sebahagiannya untuk menunaikan ibadah haji.
Pendek kata, semua nikmat yang diraih selama di dunia ini harus dimanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Karena itulah, maka Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash, 28: 77: “Tuntutlah akhiratmu pada apa yang telah diberikan kepadamu di dunia ini, tetapi jangan engkau melupakan bahagianmu di dunia”.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk memanfaatkan semua nikmat yang diberikan Allah di dunia ini untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat. Di sini terkandung pengertian bahwa manusia tidak diperbolehkan hanya mementingkan kehidupan dunia saja, mengutamakan kebahagiaan hidup di dunia saja, tetapi juga Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan bekal untuk akhirat. Sebaliknya, manusia juga tidak diperbolehkan untuk mementingkan akhirat saja, berbibadah terus-menerus tanpa hentinya, lalu melupakan kebahagiaan hidup mereka di dunia ini.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12