TAUSIAH KEAGAMAAN
KEUTAMAAN AMALAN SUNAT
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Senen pagi, 20 Juni 2022
Amalan pertama yang dihisab oleh allah swt di hari kiamat adalah Shalat sesuai dengan hadist. “awwalu ma yuhasabu bihil abdu yaumal qiyamati as-shalah” hal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salat”. Kemudian Allah bertanya kepada malaikat, bagaimana salatnya, ya Allah salatnya sempurna maka coba tulis salatnya sempurna, kemudian ketika dihisab untuk hamba berikutnya, apakah salatnya sempurna, maka malaikat menjawab, dia memang salat ya Allah tapi salatnya tidak sempurna, maka Allah bertanya, apakah dia melakukan salat sunah? Tidak ada, bila tidak ada maka lubangnya tetap, tapi bila sekiranya hamba itu melakukan salat-salat sunah maka, ambillah amalan-amalan sunatnya itu untuk menutupi kekurangan salat fardhunya.
Kemudian yang kedua yang ditimbang oleh Allah adalah zakat. Lalu Allah bertanya, apakah zakatnya sempurna, maka malaikat menjawab: “Sempurna ya Allah.” Maka catatlah. Maka ketika dihisab untuk hamba Allah selanjutnya Allah bertanya. Apakah zakatnya sempurna, malaikat menjawab, “Kurang sempurna ya Allah.” Lalu Allah bertanya: “Adakah dia melakukan sedekah?” Bila memang dia melakukan sedekah maka isilah sedekahnya untuk menambah kekurangan zakatnya. Kemudian Allah menghitung amalan puasa hambanya dan seterusnya.
Maksud dari hadis ini adalah, segala amalan sunah yang diciptakan oleh Allah bagi hambanya adalah untuk menutupi segala sesuatu yang kurang dari amalan-amalan yang wajib dari seorang hamba. Karena sesungguhnya, tak ada amalan yang wajib yang tidak ada sunatnya, kita ambil contoh dalam salat, salat subuh tidak ada salat sunah, namun ada salat sunah qabliahnya. Berkaitan dengan salat sunah sebelum subuh ini, Rasulullah bersabda, barang siapa yang melalukan salat sunah pada saat fajar, maka nilainya lebih
hebat dibandingkan dunia dan isinya. Mengapa Rasulullah memberikan alasan demikian, karena itu merupakan motivasi bagi hamba Allah untuk melakukan salat pada saat fajar. Demikian juga salat-salat sunah rawatib yang lain.
Bagaimana dengan salat-salat sunah lainnya? Sama hebatnya dengan salat-salat sunah lainnya. Ada salat sunah Idul Fitri, salat sunah Idul Adha, salat sunah duha, salat sunah tahajud, dan lain sebagainya. Jadi semua yang dilakukan itu, akan menjadi media agar manusia dapat meraih cinta Allah swt. Berkaitan dengan salat sunah tasbih banyak diperdebatkan. Namun saya lebih condong bila hadis ini dinilai dhaif (lemah), tetapi salat tasbih itu memiliki makna yang luar biasa, bila mampu melaksanakan salat tasbih, maka lakukanlah seumur hidup sekali, bila mampu maka lakukanlah setahun sekali, bila mampu maka lakukan sebulan sekali, maka bila mampu lakukanlah seminggu sekali, dan bila mampu, maka lakukanlah setiap hari. Sebagian ulama mengatakan ini adalah hadis dhaif dan tidak ingin menggunakan hadis dhaif sebagai landasan dasarnya, namun sebagai sebuah bentuk fadhilatul a’mal. Maka diperbolehkan untuk melakukannya. Karena tingkatannya pun akan berubah menjadi hasan karena ada hadis lain yang menguatkan tentang hadis tersebut.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12