TAUSIAH KEAGAMAAN
KEUTAMAAN AMALAN SUNAT
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Hotel Sari Pasifik, Ahad subuh, 20 Juni 2022
Amalan yang sunah adalah amalan yang berkaitan dengan hak seseorang hamba, kalau seseorang itu senang melakukan yang sunah maka dia senang memenuhi hak dirinya, bila seseorang tidak senang melakukan yang sunah maka dia tidak senang memenuhi hak dirinya. Karena yang sunah pada hakikatnya untuk diri seorang hamba, maka dari itu allah swt, memberikan pilihan bagi hambanya. Bila seseorang melakukan amalan yang sunah maka dia akan mendapat pahala, namun bila dia tidak mengerjakan maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa. Sementara yang wajib, seseorang yang tidak melaksanakan yang wajib, maka dia enggan melaksanakan hak-hak Allah.
Ada yang menarik dalam hadis qudsi, yang disampaikan oleh allah swt. Apa yang diungkapkan oleh Rasulullah swt, yang pertama adalah: “Kalau ada di antara hambaku yang memusuhi para waliku, aku yang berhadapan dengan dia, yang kedua adalah, “kalau ada seseorang yang mendekati aku dengan melakukan apa yang aku wajibkan, maka dia telah menyampaikan cintanya kepadaku” yang ketiga adalah “Bila ada seseorang hamba yang mendekati aku dengan melakukan yang sunah-sunah, maka aku akan menjawab cintanya”.
Lalu Allah bersabda dalam hadist qudsi selanjutnya, bila dia telah mencintai aku dan aku mencintai dia, maka pandangan yang dia gunakan adalah aku, kemudian pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar adalah aku, kemudian tangan yang dia gunakan untuk apa saja itu adalah aku. Kemudian allah menyambung. Kemudian bila semua itu telah terjadi, maka semua yang dia pinta akan aku kabulkan, semua permohonan perlindungannya kepadaku akan aku lindungi dia. Semua yang dia pinta kepadaku akan aku penuhi.
Kenapa bisa demikian? Karena orang yang sudah saling cinta-mencintai akan saling memberikan apapun yang dipenuhi. Kita pun sering merasakan hal itu. Bila dua cinta sudah menyatu, maka apa pun bisa terjadi. Karena itulah maka, pernyataan Allah dalam hadis qudsi ini, bila Aku dan hambaku telah menyatu, maka segala permintaan hambaku akan Aku penuhi, karena apabila al-‘abid dengan al-ma’bud telah menyatu, maka itulah yang terjadi. Apa yang terkandung dalam hadis ini menunjukkan bahwa untuk mencintai Allah swt tidak cukup hanya dangan melakukan yang wajib, namun juga harus melakukan yang sunah.
Kemudian bagaimanakah cara untuk mengenal yang wajib dengan yang sunah. Yang pertama tuntutlah ilmu, kemudian baca lah yang banyak, kalau tidak bisa membaca banyak maka mendengar banyak, namun bila membaca banyak tidak bisa, mendengar banyak juga tidak bisa maka melihat yang banyak.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12