Pengusaha nasional Jusuf Hamka dinilai patut disematkan sebagai tokoh toleransi kebangsaan Indonesia.
Hal itu disampaikan Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) sejalan tingginya tingkat kesukaan masyarakat terhadap Yusuf Hamka sebagaimana hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) dengan perolehan 98,3 persen.
Ketua Umum PB SEMMI, Bintang Wahyu Saputra mengatakan, munculnya nama Jusuf Hamka dalam survei IPO tidak terlalu mengejutkan.
“Pak Jusuf Hamka ini bukan orang baru dalam politik. Beliau salah satu orang Indonesia berdarah Tionghoa yang paling rajin mengampanyekan pembauran. Bahkan beliau didaulat menjadi Ketua Yayasan Pembauran Indonesia,” kata Bintang kepada wartawan, Rabu (8/6).
Ia menjelaskan, masyarakat kini lebih mengenal Jusuf sebagai pengusaha nasional ketimbang tokoh politik seperti era orde baru atau periode awal reformasi.
“Video-video beliau banyak berseliweran di medsos dan menginspirasi banyak orang. Beliau ini sejatinya crazy rich, tampil bersahaja tapi menebar derma di mana-mana,” paparnya.
Oleh karenanya, PB SEMMI menilai Jusuf Hamka bisa menjadi role model bagi pengusaha nasional keturunan Tionghoa untuk menekan kesenjangan sosial di masyarakat yang masih tinggi.
“Rasanya tidak berlebihan jika kita berikan kehormatan sebagai tokoh toleransi kebangsaan Indonesia. Sikap yang beliau kembangkan bisa menepis anggapan jika masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa itu ekslusif dan tidak mau berbaur,” tandasnya.
sumber: rmol.id
