TAUSIAH KEAGAMAAN
URGENSI TAUBAT
Ahmad Thib Raya
Makassar-Hotel Swissbel, Sabtu, 4 Juni 2022
Manusia dalam hidupnya tidak akan pernah lepas dan bersih dari dosa, sebagai pernah terlepas dari perbuatan baik. Artinya, bagaimanapun baiknya seorang manusia, pasti kesalahan dan perbuatan dosa yang dilakukanya, sebaliknya bagaimanapun jahatnya seorang manusia, pasti ada juga perbuatan baik yang dilakukannya. Ini berarti bahwa tidak satu pun manusia yang bersih dari dosa, dan tidak ada satu pun manusia yang bersih dari perbuatan baik. Mengapa demikian.
Setiap manusia diciptakan oleh Allah dengan membawa dua potensi, yaitu potensi baik dan potensi buruk. Potensi baik selalu membawa seseorang untuk melakukan perbuatan baik, dan potensi buruk selalu membawa seseorang kepada perbuatan buruk. Kedua potensi ini selalu tarik-menarik di dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan, baik atau bauruk. Jika potensi yang menang, maka seseorang akan melakukan pekerjaan baik, jika yang dominan adalah potensi buruk, maka seseorang akan melakukan pekerjaan buruk. Agar selalu berbuat baik, seseorang harus berupaya agar potensi baik itu selalu mendominasi situasi kehidupan dengan cara melakukan segala yang diperintahkan Allah swt., dan meninggalkan segala hal yang dilarang. Seseorang yang selalu melanggar perintah Allah, kecenderungannya untuk melakukan hal-hal yang buru akan bertambah besar.
Taubat adalah salah satu ciri dari hamba-hamba Allah yang sangat disyangi dan dicintai oleh Allah. Hal ini telah dinyatakn oleh Allah di dalam QS. al-Furqan [25]: 68-70: “68. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), 69. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, 70. kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12