TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT TOBAT: PENGERTIANNYA
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Rabu, 1 Juni 2022
Mulai hari ini hingga beberapa hari kemudian, tema pembahasan saya akan difokuskan pada pembahasan mengenai “Tobat.” Silakan disimak dan baca uraiannya sebagai berikut.
Kata “tobat” yang sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia pada asalnya berasal dari kata bahasa Arab, yaitu “taubat” (tawbah = توبة). Kemudian terjadi perubahan bunyi dari “taubat” menjadi “tobat.” Kata “tobat” di dalam bahasa Indonesia diuraikan secara lengkap di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (halaman 1475).
Di dalam kamus itu dijelaskan bahwa kata “tobat” memiliki lima pengertian, yaitu:
1. Tobat berarti sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Mislanya: Ia sudah tobat dari kejahatan yang pernah dilakukan.
2. Tobat berarti kembali kepada agama (jalan, hal) yang benar. Contohnya: Setelah mendengar khotbah itu banyak orang yang toba, kembali ke jalan yang sesuai dengan ajaran Tuhan.
3. Tobat berarti merasa tidak sanggup lagi. Contoh: Tobat aku mengajar anakmu.
4. Tobat berarti menyatakan rasa heran, kesal, dan sebal. Contohnya: Tobat, tobat, bengal betul anak itu.
5. Tobat berarti jera (tiodak akan berbuat lagi). Contohnya: Ia sudah tobat, tidak akan mengisap ganja lagi.
Dalam bahasa Arab, kata “taubat” itu adalah bentuk dasar (mashdar) dari kata kerja lampau “tāba” (تَابَ), dan kata kerja bentuk sekarang “yatūbu” (يَتُوْبُ). Bentuk mashdar dari kata kerja ini adalah “taubah” (تَوْبَةً). Kata “taubat” memiliki dua pengertian, yaitu 1) “kembalinya seseorang ke jalan yang benar setelah dia melakukan kesalahan, kejahatan, dan dosa,” dan 2) Allah menerima taubat seseorang. Oleh sebab itu, kata taubat dapat disandarkan kepada manusia atau taubat itu dapat dilakukan oleh manusia dan dapat disandarkan kepada Allah atau dilakukan oleh Allah.
Kata “taubat” yang disandarkan kepada manusia berarti “memohon ampun atas segala dosa dan kembali kepada jalan Allah. Orang yang melakukan taubat disebut “tā’ib”, dan orang yang selalu dan senantiasa bertaubat disebut “tawwāb”. Adapun kata “taubat” yang disandarkan kepada Allah berarti memberi ampun kepada hamba yang bertobat. Allah disebut at-tawwāb, karena Allah senantiasa memberikan pengampunan kepada hamba-hamba-Nya. At-Tawwāb adalah salah satu nama atau sifat Allah (al-Asmā’ al-Husnā) yang sangat Agung, dari 99 nama Allah yang agung. Dengan sifat “a-tawwāb” itu Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.
Jadi uraian ini dapat disimpulkan bahwa taubat adalah kembalinya seseorang dari perbuatan yang menyimpang kepada jalan yang benar, jalan Allah dengan melepaskan segala ikatan penyimpangan yang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan segala hak-hak Allah swt. Taubat juga berarti Allah menerima taubat seseorang untuk kembali kepada jalan-Nya setelah orang itu bertekad untuk meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12