PAHLAWAN YANG HAMPIR TERLUPAKAN
……
Peran Tokoh Ulama Islam pada Perjuangan melawan Penjajah Kolonial Belanda, di Sulawesi Utara, memang tak bisa di pungkiri, dengan semangat yang berkobar, jiwa raga serta pikiran mereka di sumbangkan untuk negara tercinta ini Indonesia, dia Syech HUSEN BIN SANDALA, Putra asli Kabupaten Sangihe, menjadi saksi atas upaya kolonial belanda dalam menguasai Indonesia, bersama para tokoh dan Ulama bersatu bahu membahu melakukan perlawanan untuk mengusir para penjajah, dengan tanpa rasa ragu, dan penuh keyakinan mereka gemahkan takbir, dan mengangkat senjata semi ibu pertiwi,.
Pendiri Syarikat Islam ini, menjadi pimpinan para Imam di wilayah Tabukan melakukan perencanaan atas perjuangan mereka di masjid Al Jihat Pempalaraeng, yang pada waktu itu mesjid tersebut juga menjadi tempat pengajian, memperdalam ilmu agama islam, yang saat ini lebih di kenal dengan Pesantren, mereka sering berpindah pindah menggelar pertemuan tersebut, bilamana situasi tidak memungkinkan untuk pertemuan di masjid al jihad Pempalaraeng, maka masjid Bahu dan sekitarnya menjadi tujuan di laksanakan pertemuan tersebut. Syech Husen Bin Sandala, sangat berperan aktif, bersama tokoh ulama Islam yang di kenal dengan nama IMAM TUBUSANG, dan seorang Wanita Muslimah pemberani bernama SOMPO AHUNG berkali kali melakukan pertempuran bersama, Pembakaran masjid Toade Mohonge, yang saat itu telah mengibarkan merah putih, menjadi awal perlawanan para tokoh penting ini, hingga pada tahun 1873, IMAM TUBUSANG Tertangkap dan di asingkan ke KAMBOJA, hingga ia meninggal dunia tahun 1933 pada usia 99 Tahun, sementara Syech Husen Bin Sandala Tetap berada di Sulawesi, perjuangan itu ditandai dengan Pendirian patung Syech Husen Bin Sandala di Kampung Merdeka Manado.
.
Demikian sekelumit informasi trntang Para pejuang Ulama Islam Kab.Sangihe, Maaf jika ada tempat dan kesalahan dalam penjabarannya,.
sumber: facebook.com/profile.php?id=100075145234114