Bahkan, petugas imigran itu sempat mempertanyakan status UAS yang disebut teroris.
TRIBUN-MEDAN.COM – Permasalahan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang disebut telah dideportasi dari Singapura menuai kecaman dari berbagai pihak.
Bahkan, beredar kabar bahwa masyarakat akan mendatangi kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura yang ada di Jakarta.
Hal tersebut tertulis dalam surat edaran yang dibuat oleh Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai).
Dikutip dari TribunJakarta, beredar di media sosial undangan aksi protes yang akan digelar pada Jumat (20/5/2022) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam undangan tersebut mereka tampak mengecam Kedubes Singapura.
Mereka mendesak agar pihak yang bersangkutan segera meminta maaf ke rakyat Indonesia dalam waktu dua kali 24 jam.
“UNDANGAN AKSI: Singapura Sudah melecehkan ulama kami Ustaz. Abdul Somad,”
“Usir Dubes Singapura bila 2×24 jam tidak minta maaf ke rakyat Indonesia,” tulis edaran tersebut yang diterima TribunJakarta.com, Rabu (18/5/2022).
Untuk diketahui sebelumnya, UAS tak diizinkan masuk ke Singapura pada Senin (16/5/2022) saat hendak berlibur bersama keluarganya.
Saat melewati bagian pemeriksaan imigrasi, UAS menyebut, dirinya tak diperkenankan memasuki Singapura dengan alasan yang tak jelas.
Padahal, dirinya mengklaim telah menyiapkan seluruh berkas dokumen dengan lengkap.
Bahkan, petugas imigran itu sempat mempertanyakan status UAS yang disebut teroris.
Terkait hal ini, Dubes RI untuk Singapura, Suryopratomo angkat bicara.
Ia menjelaskan, UAS tak dideportasi seperti yang ramai dibicarakan, melainkan ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara itu.
Namun dirinya menyebut, pihak imigrasi Singapura tak menjelaskan lebih rinci mengenai alasan Not to Land Notice yang diberikan ke UAS.
Sehingga, menimbulkan dugaan persoalan lain yang tak pasti.
“Beliau tidak diperkenankan masuk Singapura. Apa alasannya, imigrasi tidak pernah menjelaskan alasan,” pungkasnya.
sumber: medan.tribunnews.com