TAUSIAH KEAGAMAAN
URGENSI DAN MANFAAT SILATURRAHIM
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Selasa, 17 Mei 2022
Menjaga hubungan silaturahim amatlah penting bagi siapa pun. Silaturrahim yang terjalin dengan baik akan membawa rahmah dan keberkahan di dalam hidup. Hal ini digambarkan oleh Rasulullah di dalam beberapa hadisnya. Di antaranya hadis sahih riwayat al-Tirmidzi sebagai berikut.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللَّهُ. رواه الترمذي
Dari Abdullah ibn Amr, ia berkata. Rasulullah saw. Bersabda: “Hamba-hamba yang penyayang akan disayangi dan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih (Allah swt). Oleh sebab itu, sayangilah makhluk-makhluk yang ada di bumi, agar semua yang ada di langit menyayangimu. Kasih sayang itu adalah tali yang bersumber dari Yang Maha Pengasih. Karena itu, siapa yang selalu menjaga silaturahim itu, maka Allah akan selalu tersambung dengannya, dan siapa yang memutuskan tali itu, maka Allah akan memutuskan hubungannya dengannya. (Abu Isa berkata, hadis ini hasan dan sahih). HR Tirmidzi.
Orang-orang yang saling menyayangi akan disayangi oleh Allah dan para malaikat-Nya. Rasulullah menggambarkan sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ ارْحَمُوا تُرْحَمُوا وَاغْفِرُوا يَغْفِرْ اللَّهُ لَكُمْ وَيْلٌ لِأَقْمَاعِ الْقَوْلِ وَيْلٌ لِلْمُصِرِّينَ الَّذِينَ يُصِرُّونَ عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ. رواه أحمد
Dari Abdullah bin Amr ibn al-Ash, dari Nabi Saw, beliau bersabda sementara beliau di atas mimbar: Sayangilah oleh kalian (siapa saja), agar kalian disayangi (oleh Allah dan para malaikat-Nya), dan ampunilah oleh kalian (dosa sesamamu), agar Allah swt mengampuni segala dosamu. Kecelakaan bagi orang-orang yang selalu menghina orang lain (orang yang tidak mau menyayangi sesama), dan kecelakaan pula bagi mereka yang terus menerus melakukan perbuatan-perbuatan jahat pada hal mereka mengetahui (bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik). HR Ahmad
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12