WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA– Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) kembali menggelar pertemuan para aktifis pro demokrasi sekaligus berbuka puasa bersama membahas situasi global di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (27/4/2022)
Dalam pertemuan ini hadir antara lain para tokoh-tokoh aktivis nasional antara lain Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Ferry Juliantono, Faisal Basri, Bursah Zarnubi, Roy Suryo, Usmad Hamid, Zaim Saidi, Herdi Sahrasad, Antonhy Budiawan, Ariady Ahmad, Yusuf Blegur, Chandra Tirtawijaya, Teguh Santosa dan lainnya
Ferry Juliantono salah satu inisiator dan tuan rumah acara ‘Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI)’ mengatakan, melihat kondisi saat ini, oligarki sebenarnya yang lebih berkuasa dibandingkan pemerintahan.
“Demonstrasi adalah hak yang biisa digunakan oleh mahasiswa, buruh, pekerja dan saya rasa sudah mulai mewarnai jalan-jalan yang berada negeri ini selama masalah omnibuslaw Dan tekanan ekonomi tidak diselesaikan,” ujar Ferry melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/4/2022)
“Jadi bukan hanya mahasiswa yang punya paradigma baru. Gerakan buruh dan pekerja itu juga sekarang punya paradigma yang baru. mereka bukan sekedar unionis yang menyangkut dengan isu normatif tapi mereka sudah mulai kumpul dan rapat bareng dengan mahasiswa masuk ke isu-isu nasional yang selama ini yang menjadi isu nya mahasiswa,” imbuhnya
Menurut Ferry, gerakan buruh dan pekerja itu nanti bisa memenuhi jalanan negeri ini setelah lebaran dan jumlahnya bisa jutaan orang
“Di luar, itu kalau menurut laporan HAM Amerika serikat kita mengetahui rezim ini tuduh soal unlawfull killing dan soal penanganan ulama-ulama lalu cap radikalisme pesantren,” ungkapnya
Ferry juga menilai, pemerintah Indonesia terkesan melakukan pembiaran dengan gerakan Islamphobia yang diduga didengungkan sejumlah tokoh hingga para buzzer di media sosial.
Padahal, menurutnya, apabila gerakan seperti itu terus dibiarkan, maka bisa jadi akan menimbulkan sebuah konsekuensi besar
“semua kesulitan dan himpitan ekonomi saat ini bisa menyebabkan ‘people power’ terjadi bila penguasa tidak lagi mendengarkan suara rakyat, suara buruh, pekerja dan mahasiswa , civil society serta kalangan umat Islam,” pungkas Ferry yang Juga adalah Sekjen Syarikat Islam
Syarikat Islam kosolidasi dengan ormas lain
Pada kesempatan sebelumya saat momentum berbuka puasa Syarikat Islam bersama anak yatim, Ferry Juliantono juga menegaskan, pihaknya akan melawan gerakan Islamphobia lantaran bisa memecahbelah persatuan bangsa.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa desk atau gugus tugas anti Islamphobia terus melakukan kegiatan untuk menyempurnakan konsep dan naskah akademis dari isu anti Islamphobia,” kata dia.
Di sisi lain, Ferry, saat ini pihaknya juga gencar melakukan koordinasi dan konsolidasi kepada ormas-ormas lainnya demi mencegah makin masifnya gerakan Islamphobia
“Kami terus berkeliling bertemu ormas – ormas Islam lainnya. Kami kemarin baru saja menggelar rapat bersama Majelis Ormas Indonesia di Dewan Da’wah membahas soal ini . Kami terus berkeliling bertemu ormas Islam untuk berkonsolidasi melawan gerakan Islamphobia,” ujar Ferry menambahkan.
Baca juga: Syarikat Islam Galang Kekuatan Organisasi dengan Bukber dan Santuni 500 Anak Yatim
Ferry menegaskan, setelah lebaran nanti akan mengadakan ‘focus grup discution’ Dan pembentukan komisi kerja utk lobby Dan kampanye yang nantinya bisa di rampungkan.
“Insya Allah kita rampungkan dan kami sudah memiliki semangat yang sama untuk menjadikan semacam forum nasional anti Islamophobia,” pungkas Ferry
sumber: wartakota.tribunnews.com