BogorOne.co.id | Kota Bogor – Beredar isu yang menjadi polemik di sejumlah media mengenai penjualan boots Bogor Festival Ramadhan, Panitia kegiatan buka suara.
Ketua Panitia Firdaus Roy mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota terkait kepanitaian bogor fastival ramadhan merupakan sarana untuk memeriahkan syiar Ramadhan, serta memberikan ruang pada UMKM untuk berpartisipasi dalam kegiatan Ramadhan ini, dengan ikut berjualan.
Selain itu kegiatan Festival Ramdhan ini, Panitia menata para pedagang supaya tidak terlihat bersamrawutan di seputar dan Dewi Sartika dan Jalan Pengadilan, dengan penggunaan boots yang sama akan terlihat tertata rapih.
Menurut dia, adapun opini dan berita yang tidak berdasar oleh salah satu media online sungguh disesalkan Panitia Bogor Festival. “Kalau bersaran sewa boot yang dipermasalahkan perlu di tanya kepanitia bukan hanya opini yang disampaikan,” kata Firdaus.
Menurutnya, di bentuknya panitia bogor festival ramadhan ini sudah di persiapaan dengan baik,walau banyak halangan dan rintangan dilapangan, banyaknya kepentingan yang mencoba mengagalkan bogor festival ramandhan.
“Ya, memang ditengah perjalanan ada tekanan, seperti bentuk intimidasi dan premanisme tidak membuat panitia mundur kami bekerja berdasarkan SK walikota bukan hanya mencari keuntungan semata yang disampaikan salah satu media online,” jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa perlu disadari betapa beratnya kerja pemerintah setiap akhir ramadhan untuk memberisihkan lapak lapak pedagang yang ada diseputar area festival ramadhan.
“Dengan kegiataan festival ini panitia coba memberikan bantaun dan ikut menata dengan konsep festival ramadhan, kalau disampaikan ada bisnis dibalik SK kepanitian Bogor Festival Ramadhan, tolong sampai kan bagaimana menata kegiatan tanpa bisnis,” ungkapnya.
“Tentunya panitia bogor festival ramadhan memberikan fasilitas untuk para pedagang tersebut memberikan harga sewa perboot dengan besaraan sewa berbeda beda antara boot kuliner, makanan, buah buahan dan pakaian,” tuturnya.
Jadi lanjut dia, terkait dengan kepanitian Bogor Fesvital Ramadhan, membuat sekretariat di Masjid Agung. “Jadi semua informasi ada disana,” tegasnya.
Masih kata dia, bahwa Panitia Bogor Festival Ramadhan, gelar kegitaan berdasarkan SK Walikota. “Jadi apapun yang kami dapat dari festival ini akan dilaporkan secara terperinci hingga tidak terjadi hal hal yang merugikan satu sama yang liannya,” papar dia.
Kepanitiaan Bogor Festival Ramadhan dibentuk melalui proses panjang yang di motori elemen organisasi islam kota bogor yang mau bergabung terdiri dari DPC Syarikat Islam Kota Bogor, DKM Masjid Agung, BKPRMI Kota Bogor, Koperasi Pasar (Kopas) Kebon Kembang.
Dalam pengawasan intansi dinas pemerintah Desperindagkop, Dishub, Salpol PP, Perumda PD Pasar, Camat Bogor Tengah, serta masyarakat seputar Pasar Cibogor. “Dan semua kegiatan yang dipersiapkan juga kita sampaikan kepada pihak kepolisian,” tambahnya.
Terkait pemasangan boot di targetkan sebanyak 100 boot di seputar Jalan Dewi Sartika dimulai dari depan masjid agung melewati pasar blok F,C,D sampai jalan Pengadilan.
“Standar lapak itu berbeda beda target kami lapak itu dpt di isi oleh pedagang kuliner dan takjil dengan harga boots 1.5 jt sampai 3 jt bagi boot kuliner, buah2an, dan 5 jt bagi boot pedagang pakaian selama bulan Ramadhan,” ungkapnya.
Sewa boots buat pedagang itu tambah dia, sebagai pengganti biaya boots, penerangan, kebersihan dan keamanan, termasuk didalamnya kompensasi bagi juru parkir yg lahannya terpakai oleh penggunaan boots selama 1 bulan ramadhan.
“Dengan kegiatan ini, harapnya selain syiar Ramadhan juga nantinya dapat mengundang pengunjung bogor festival ramadhan,” tandasnya.
sumber: bogorone.co.id