JALIN KEKARIBAN
Oleh Syafrudin Djosan
Terbangunnya kekariban antarsesama insan itu adalah kehidupan yang ideal. Hadirnya kekariban amatlah ditentukan oleh seberapa mampu seseorang berhasil dalam menjinakkan hati untuk mau tunduk pada tema kebersamaan yang dijunjung di atas nilai kebenaran. Kekariban atau kekerabatan antarorang hanya akan terwujud apabila terjadi ikatan atau persinggungan emosional yang sama terhadap sesuatu hal.
Dalam hal menengarai bangsa yang tengah memasuki musim Pemilu Serentak 2024 ini misalnya, mestinya menjadi ajang terbaik untuk kita satu sama lain mengebatkan tali kekerabatan, karena ada perasaan yang sama yaitu seiya-sekata, senasib-sepenanggungan, untuk kita sama-sama menginginkan negeri ini jadi jauh lebih baik.
Yang duluan perlu ditundukkan adalah suasana hati, agar kita satu sama lain saling melepas rasa curiga, syak-wasangka, dan hal-hal senada yang berputar pada tema mendendam dan permusuhan antarsesama. Maka para pihak, satu sama lain berupayalah saling bersikap lapang dada untuk mau merendahkan atau menundukkan hati. Membuang jauh sikap mental yang egoistis dan mau menang sendiri.
Orang yang rendah hati adalah orang yang lemah-lembut dalam lisannya, yang ia begitu berhati-hati agar orang lain dapat mengerti dan senang mendengar ucapannya. Lebih dari itu, sikap rendah hati adalah juga menjauhkan diri ini dari ketidaksukaan orang terhadap kita, dan tiada celah bagi orang untuk membenci atau memusuhi kita. Dan sebaliknya, kita pun bersikap yang demikian pula terhadap orang lain.
Banyak sekali hal yang bisa dilakukan demi mengantarkan dan membuka diri ini untuk bersifat welas asih dan membangun kekariban. Secara sederhana saja, smeua forum ataupun komunitas sekecil apa pun mestinya dapat menjadi tempat membangun kekariban. Begitupun melalui sosial-media, pintu kekariban itu: mari kita buka lebar-lebar. (Abu Naum)
Kategori: Syiasah
Penulis adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PB Pemuda Muslimin Indonesia
sumber: pemudamuslim.org
Follow Berita Syarikat Islam di Google News