Jakarta – Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) mengkritik pemecatan dr Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut SEMMI, terawan tidak seharusnya dipecat.
“Ini merusak dunia kesehatan, dunia kedokteran di Indonesia, karena sosok dokter berkualitas justru diberhentikan dari organisasi profesi,” ucap Ketua Umum PB SEMMI Bintang Wahyu Saputra, Selasa (5/4/2022).
Bintang menilai IDI seharusnya mengedepankan prinsip nilai kemanusiaan dalam pembinaan organisasi profesi tersebut.
“Semestinya kedepankan prinsip kemanusiaan, keilmuan Terawan berguna dan menyelamatkan banyak orang dalam dunia kesehatan, jangan karena hanya masalah etika, lantas menggugurkan prinsip kemanusiaan itu, itu berbahaya. ” Ujar Bintang
Bintang menilai IDI hanya menciptakan kegaduhan. Hal yang dinilai tidak dilakukan di tengah masyarakat yang sedang kesulitan.
“Rakyat saat ini sedang susah, sudah banyak masalah dalam negeri ini, semestinya IDI jangan buat gaduh, jadi menambah masalah.” Ujar Bintang
Bintang mengaku pihaknya sedang mengkaji masalah ini untuk dibawa ke ranah hukum. Menurutnya, ada beberapa kemungkinan.
“Ya kami sedang kaji, pemberhentian dokter Terawan masuk delik pidana, atau perdata. Jika terpenuhi unsurnya kita akan laporkan atau menggugat Ikatan Dokter Indonesia, bahkan kami akan ajukan Judicial Review Undang-Undang Praktik Kedokteran atau UU Kesehatan,” kata Bintang.
Soal Pemecatan Terawan oleh IDI
IDI memecat Terawan dari keanggotaan. Pemecatan Terawan sebagai anggota IDI berdasarkan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Keputusan itu disampaikan dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh.
Terawan pun tidak diizinkan melakukan praktik kedokteran. Hal itu dikonfirmasi Ketua Panitia Muktamar Ke-31 IDI dr Nasrul Musadir Alsa, Sabtu (26/3).
“Iya (dipecat), dari hasil muktamar yang kami terima ya. Dari hasil yang kita terima yang diserahkan panitia memang begitu, (sesuai) MKEK iya,” kata dr Nasrul Musadir Alsa.
Hubungan Terawan dan IDI diketahui sempat ‘panas-dingin’. Hubungan ‘panas-dingin’ itu terjadi sejak munculnya terapi cuci otak.
sumber: news.detik.com