SYARIKAT ISLAM
Friday, February 3, 2023
Advertisement
  • Home
  • Organisasi
    • DPP
      • DPP SI 2015-2020
    • Sejarah
    • Arti Logo
    • Skema Organisasi
    • Peraturan Dasar
    • Peraturan Rumah Tangga
    • Anggaran Dasar
    • Anggaran Rumah Tangga
    • Profil Ketum
    • Pengurus
      • Jakarta
    • Tokoh
      • Hamdan Zoelva
      • Ferry Juliantono
      • AM Sangadji
      • Abdoel Moeis
      • Agus Salim
      • Alimin
      • Darsono
      • HOS Tjokroaminoto
      • Samanhudi
      • Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
      • Semaun
      • Soerjopranoto
      • Tan Malaka
      • Tirto Adhi Soerjo
    • Orsap
      • SEMMI
        • Sejarah SEMMI
        • Anggaran Dasar SEMMI
        • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
        • Pengurus SEMMI
        • Legalitas SEMMI
      • GERTASI
      • SEPMI
      • PERISAI
      • PM
      • SIGAP
      • WSI
  • Program
    • BAPESI
    • SI Mart
    • SI Wakaf
  • Gabung
    • Anggota BAPESI
  • Kontak
    • Kontak DPP SI
      • Facebook
      • Facebook Group
      • Facebook Page
      • Instagram
      • Twitter
  • Publikasi
    • Maklumat
      • Pernyataan
      • Edaran
      • Mukernas
    • Majelis
      • Majelis Tahkim
      • Majelis Syar’i
  • Hikmah
    • Khutbah
    • Tausiyah
    • Sajak
    • Lazuardi Ramadhan
  • Media
    • Web
      • hamdanzoelva.com
      • ferryjuliantono.com
      • perisai.or.id
      • semmi.or.id
      • pemudamuslim.or.id
      • wsi.or.id
      • sepmi.or.id
      • gertasi.or.id
      • sigap.or.id
      • sesmi.or.id
      • siap.or.id
      • bapesi.id
    • Web TV SI
    • YouTube TV SI
    • salamradio.com
    • Live Streaming Radio
    • e-Mail
  • indeks
    • index 1 (SI & Wanita SI)
    • index 2 (Ketum & Pengurus SI)
    • index 3 (SEMMI, SEPMI, SESMI, SIAP)
    • index 4 (PERISAI, PMI, GERTASI, SIGAP)
    • index 5 (Salam Radio & TV SI)
    • index 6 (Kaum SI & Berita Umum)
    • index 2022
    • index 2021
    • index 2020
    • index 2019
    • index 2018
    • index 2017
    • index 2016
    • index 2015
    • index 2014
    • index 2013
    • index 2012
    • index 2011
    • index 2001 – 2010
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • DPP
      • DPP SI 2015-2020
    • Sejarah
    • Arti Logo
    • Skema Organisasi
    • Peraturan Dasar
    • Peraturan Rumah Tangga
    • Anggaran Dasar
    • Anggaran Rumah Tangga
    • Profil Ketum
    • Pengurus
      • Jakarta
    • Tokoh
      • Hamdan Zoelva
      • Ferry Juliantono
      • AM Sangadji
      • Abdoel Moeis
      • Agus Salim
      • Alimin
      • Darsono
      • HOS Tjokroaminoto
      • Samanhudi
      • Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
      • Semaun
      • Soerjopranoto
      • Tan Malaka
      • Tirto Adhi Soerjo
    • Orsap
      • SEMMI
        • Sejarah SEMMI
        • Anggaran Dasar SEMMI
        • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
        • Pengurus SEMMI
        • Legalitas SEMMI
      • GERTASI
      • SEPMI
      • PERISAI
      • PM
      • SIGAP
      • WSI
  • Program
    • BAPESI
    • SI Mart
    • SI Wakaf
  • Gabung
    • Anggota BAPESI
  • Kontak
    • Kontak DPP SI
      • Facebook
      • Facebook Group
      • Facebook Page
      • Instagram
      • Twitter
  • Publikasi
    • Maklumat
      • Pernyataan
      • Edaran
      • Mukernas
    • Majelis
      • Majelis Tahkim
      • Majelis Syar’i
  • Hikmah
    • Khutbah
    • Tausiyah
    • Sajak
    • Lazuardi Ramadhan
  • Media
    • Web
      • hamdanzoelva.com
      • ferryjuliantono.com
      • perisai.or.id
      • semmi.or.id
      • pemudamuslim.or.id
      • wsi.or.id
      • sepmi.or.id
      • gertasi.or.id
      • sigap.or.id
      • sesmi.or.id
      • siap.or.id
      • bapesi.id
    • Web TV SI
    • YouTube TV SI
    • salamradio.com
    • Live Streaming Radio
    • e-Mail
  • indeks
    • index 1 (SI & Wanita SI)
    • index 2 (Ketum & Pengurus SI)
    • index 3 (SEMMI, SEPMI, SESMI, SIAP)
    • index 4 (PERISAI, PMI, GERTASI, SIGAP)
    • index 5 (Salam Radio & TV SI)
    • index 6 (Kaum SI & Berita Umum)
    • index 2022
    • index 2021
    • index 2020
    • index 2019
    • index 2018
    • index 2017
    • index 2016
    • index 2015
    • index 2014
    • index 2013
    • index 2012
    • index 2011
    • index 2001 – 2010
SYARIKAT ISLAM
No Result
View All Result
SYARIKAT ISLAM
No Result
View All Result

Ide Zelfbestuur: Realisasi Gagasan PAN Islamisme HOS Tjokroaminoto dalam Pergerakan Sarekat Islam

by admin
April 4, 2022
in #Syarikat Islam
Reading Time: 8 mins read
A A
0
Ide Zelfbestuur: Realisasi Gagasan PAN Islamisme HOS Tjokroaminoto dalam Pergerakan Sarekat Islam
0
SHARES
17
VIEWS
Share on WAShare on TelegramShare on Twitter

Membaca dan merekonstruksi gagasan pemikiran HOS Tjokroaminoto sebagai tokoh besar dalam sejarah Indonesia, merupakan langkah tepat untuk dapat lebih mudah menelisik akar perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dikemudian hari menjadi gelora api revolusi melalui “murid asuh politik”-nya. Kiprah HOS Tjokroaminoto dalam Sarekat Islam tidak dapat dipisahkan dari peran seorang saudagar batik dari Surakarta yang sempat mengajaknya bergabung dalam pergerakan sarekat islam.

Dalam tesis Jaylani (1959) la menyebutkan bahwa jika Haji Samanhudi merupakan trail blazer atau pioneer dalam menggagas ide nasionalisme islam, maka HOS Tjokroaminoto merupakan definer atau pelanjut dalam membangun gagasan nasionalisme islam yang lebih praktis dan mapan.

Menilik dari kiprahnya yang cukup kompleks dalam pergerakan Sarekat Dagang Islam, Sarekat Islam, Central Sarekat Islam, PSI hingga PSII. Maka tidak berlebihan, jika dikatakan bahwa ide atau gagasan politik-keagaman HOS Tjokroaminoto akan tercitra dalam berbagai sikap politik yang diteguhkannya melalui pergerakan sarekat islam itu sendiri.

Ide nasionalisme dan kemerdekaan pertama kali digaungkan oleh HOS Tjokroaminoto melalui Sarekat Islam sebagai langkah yang cukup berani dan radikal, tergambar dalam peristiwa Congress National 1 CSI pada 17-24 Juni 1916 di Bandung, tepatnya di Gedung Concordia (Gedung Merdeka sekarang). Gagasan itu dikenal dengan istilah Zelfbestuur, atau pemerintahan sendiri. Dalam kongres ini pula, Sarekat islam berhasil mempelopori sosialisasi istilah nasional dalam kancah perpolitikan yang masih berada dibawah pemerintahan belanda. (Suryanegara, 2015)

Biografi, pemikiran politik-kegamaan dan kiprah politik HOS Tjokroaminoto

Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal dengan HOS Tjokroaminoto ialah salah satu tokoh pergerakan nasional yang memberikan pengaruh besar dalam dinamika politik Indonesia, baik terkait dengan konsep pemikiran maupun sikap politiknya yang menginspirasi lahirnya banyak tokoh pergerakan nasional di hari kemudian. HOS. Tjokroaminoto terlahir dari keluarga priayi sekaligus keturunan ulama dari garis ayahnya, yakni bahwa kakek buyutnya ialah Kyai Bagoes Kesan Besari yang merupakan kyai mahsyur di daerah Ponorogo yang beristrikan putri dari Susuhunan II. (Gonggong, 1985)

Tjokroaminoto menyelesaikan studi di Opleidings School Voor Indlandsche Ambtenaren atau OSVIA di Magelang pada tahun 1902. Tjokroaminoto merupakan guru politik juga teman diskusi dari beberapa tokoh pergerakan nasional seperti Soekarno, Kartosoewiryo, Abikoesno, Alimin dan Muso. Namun menariknya, dalam perkembangan pemikiran politik dari beberapa murid Tjokroaminoto kemudian memiliki pandangan yang berbeda satu sama lain. Dalam arti, ideologi politik yang dianutnya menjadi bermacam-macam, seperti nasionalisme, komunisme bahkan islamisme. (Manan, 2016)

Pada tahun 1902-1905 ia sempat bekerja di Ngawi, Jawa Timur, dengan posisi sebagai patih di lingkungan pejabat pegawai negeri pemerintahan Belanda. Ketika ia merasa tidak cocok karena harus berposisi merendah di bawah kaki penjajah, kemudian akhirnya ia mengundurkan diri dan pindah ke perusahaan swasta di Surabaya.

Kiprah dan gagasan utuh HOS Tjokroaminoto, mulai mencuat dengan sangat cepat, ada saat ia mulai memulai karir politiknya dalam pergerakan nasional, sarekat islam di Surabaya. Kedudukan Tjokroaminoto satu persatu tahap ia lalui hingga kemudian dapat menduduki posisi sentral di tingkat pusat. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh perannya dalam majalah Soeara Hindia, melainkan pula dengan sisi kharismatik yang dimilikinya. Sikap tegas juga suara bariton khasnya hampir tidak terkalahkan. Suaranya mampu didengar sangat menggelegar di hadapan ribuan bahkan ratusan ribu orang tanpa menggunakan mikrofon. (Wibisono, 2020)

Pemikiran politik-kegamaan HOS Tjokroaminoto dapat ditelusuri melalui berbagai karya dan tulisan-tulisan di surat kabar yang dikelolanya. Lebih lanjut, pemikiran HOS Tjokroaminoto jika merujuk kepada sumber-sumber tersebut, dapat diterjemahkan sebagai pemikiran yang multi-dimensi, local bahkan universal. Melalui surat kabar Oetoesan Hindia,  Tjokroaminoto banyak menyuarakan isu-isu mengenai penjajahan di belahan dunia Islam.

Seperti pembahasan mengenai penjajahan mesir oleh Inggris, juga yang lainnya. Dalam media surat kabar Hindia Sarekat yang dikelola oleh Sarekat Islam cabang bandung, menyatakan bahwa Sareakat Islam yang pada masa itu berada dibawah kepemimpinan Tjokroaminoto, menyatakan seruan untuk persatuan melalui solidaritas ummat dengan mengajukan ide PAN Islamisme. (Apipudin, 2019)

Dalam konteks pemikiran Islam dan Nasionalisme, HOS Tjokroaminoto secara kongret mengajukan gagasan untuk menjadikan Alquran sebagai landasan dari upaya memobilisasi persatuan umat, kemerdekaan umat, sifat pemerintahan, penghidupan ekonomi, keadaan dan derajat manusia dan menuju kemerdekaan yang sejati. Tjokroaminoto menerjemahkan makna persatuan umat ialah bertujuan untuk melepaskan diri dari setiap belenggu penjajahan, dimana persatuan umat ini pada akhirnya akan mendasari wacana terbentuknya PAN Islamisme.

Pemikiran Tjokroaminoto tentang kemerdekaan umat ini berarti adanya kebebasan yang seluas-luasnya bagi bangsa Indonesia untuk bergerak dalam bidang politik dan ekonomi. Kebebasan ini mencakup tiga hal, yaitu kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan. (Tjokroaminoto, 1931)

Dalam catatannya yang lain, Tjokroaminoto mengakui diri bahwa  ia adalah “sebagai seorang PAN Islamis yang penuh rasa PAN Islamisme dalam darah dagingnya” (Tjokroaminoto, 2018)

Adapun maksud dari pergerakan PAN Islamisme secara umum ialah menghilangkan anggapan yang sesat mengenai agama Islam dalam memajukan peri kehidupan menurut ajaran agama Islam itu sendiri. Dalam hal ini juga PAN Islamisme ia harapkan secara penuh agar dapat menjadi wadah beramal saleh dan kebaktian kepada Allah secara totalitas didalam rakyat Indonesia.

BACA JUGA:   Simson Purba Berhasil Selenggarakan Mukerwil Syarikat Islam

Maka dalam hal ini, Sarekat Islam terus berusaha bersama-sama dengan pergerakan rakyat seluruh dunia yang mendekatkan maksud tersebut demi kepentingan penduduk seluruh dunia, dengan mengingat syarat-syarat atau batasan-batasan yang ada dalam syariat Islam (Somad, 2015)

Kemudian, ia menyatakan bahwa apabila persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia itu dapat tercapai, maka tidak hanya derajat kaum muslimin saja yang dapat ditempatkan pada tempatnya melainkan derajat seluruh umat manusia secara luas. Ide kemerdekaan dan PAN Islamisme Tjokroaminoto merupakan antitesis terhadap kultur dan struktur kolonialisme yang pada saat itu menjadi pokok permasalahan ummat.

Tjokroamninoto tidak mengamini kondisi ekonomi Hindia-Belanda yang terus dieksploitasi, dengan Bahasa lain, bangsa Indonesia bagaikan sapi perah oleh pemerintah kolonial dan pengusaha-pengusaha asing, yang di saat yang sama ia sangat tidak menyukai adanya dominasi politik oleh pemerintah kolonial terhadap wilayah dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Tjokroaminoto juga menyebutkan secara eksplisit mengenai wawasannya terkait paham universalisme yang terkandung dalam gagasan PAN Islamisme itu sendiri. Menurutnya ke universalitasan Islam tentu saja akan mendorong gerak laju kehidupan kaum muslimin tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, warna kulit dan perbedaan menyangkut tanah atau benua sekalipun, tetapi berdasar kepada ikatan agama Islam. (Somad, 2015)

Adapun langkah-langkah kongret Tjokroaminoto dalam menyiapkan kemerdekaan yang ia maksud ialah dengan cara meninggalkan zona kepriyayian- nya dengan menjadi Wong Kromo serta melakukan beberapa gerakan.

Pertama, politik yang terhimpun dalam gerakan berjiwa kebersamaan. Melalui organisasi yang dijadikan alat dalam mencapai nilai perjuangan. Kemudian hijrah dilanjutkan dengan pengubahan nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI), dan kemudian Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Kedua, gerakan sosial-ekonomi dilakukan melalui pembentukan koperasi di cabang Sarekat Islam seluruh Indonesia, serta bidang Pendidikan dengan mendirikan Moslem Nationaal Onderwijs, peningkatan sektor pertanian, pembelaan terhadap hak-hak kepemilikan, dan penyadaran komunitas melalui kebudayaan melalui gerakan Djawa Dwipa pada 1917, dan pergerakan organisasi, sampai kajian Keislaman-Politik Sosial-Budaya.

Ketiga, penyebaran ideologi sosialisme islam melalui media dan diskursus pada awalnya tentang pentingnya nasionalisme dan Islam secara massif, puncaknya adalah Memeriksai Alam Kebenaran pada 1928 yang disampaikan pada Kongres Jong Islamiten Bond ke-4, kemudian diturunkan menjadi Tarikh Agama Islam, Program Asas dan Program Tandhim beserta Tafsirnya tahun 1931. Memeriksai Alam Kebenaran menegaskan bahwa nilai-nilai Islam harus menjadi ruh dalam setiap gerakan keumatan. Shalat menjadi pusat gerakan kemanusiaan demi menuju Insan Kamil.

Keempat, melakukan gerakan relasional, dengan menjalankan agenda nasional, diantaranya aktif dan menyampaikan Mosi Tjokroaminoto di Volksraad (Dewan Daerah) bersama Politieke Concentratie, menggagas gerakan kebudayaan Djawa Dwipa, membentuk Tentara Kanjeng Nabi Muhammad, mencetuskan terlahirnya federasi nasional PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) tahun 1927, kemudian Majelis Oelama pada 1928 yang merupakan cikal bakal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pada tataran internasional, HOS Tjokroaminoto menjadi ketua Kongres Al-Islam tahun 1922, kemudian diundang bersama K.H. Mas Mansyur untuk mengikuti Kongres Umat Islam se-Dunia (Muktamarul Alam Islamy Farulhim bi Syarkiyah) di Mekkah pada 1926.

Kelima Politik Hijrah Menuju Zelfbestuur. (Mulawarman, 2019)

Zelfbestuur dalam 1e Natico  Centraal Sarekat Islam 1916 di Bandung

Sebelum menuju puncaknya, pada gagasan Zelfbestuur pada tahun 1916, dalam kongres-kongres sarekat islam sebelumnya, ide persatuan, nasionalisme islam dan kemerdekaan nasional sudah digaungkan. Seperti halnya dalam kongres pertama Sarekat Islam di Surabaya pada 26 Januari 1913, HOS Tjokroaminoto berpidato di hadapan ribuan peserta kongres,

“This congress is one of the indications or revival of the Indonesian, who has been assessed as a quarter human being such a long time.. whenerver a people has wakened from slumber , there is nothing which can stop this movement, the birth of S.I is the will of god alone, that the moslem community in Indonesia must unite themselves with the bond of their religion.. S.I association is like a small stream of water in the beginning, but which within a short time becomes an enormousflood” (Jaylani, 1959)

Islam ialah factor utama yang mempu mempengaruhi masyarakat dalam dimensi local, regional hingga menuju nasionalisme Indonesia dalam arti yang lebih luas. Bouman menyebutkan bahwa:

“If something can bend regional nationalism into a nationalism of greater bond, it is surely a religion such as Islam, which gives the masses interest in fellow-believers in other areas, by which the growth of group-feeling is stimulated and in long run nationalistic sentiments are also awaked”

Sebagaimana yang tercermin dalam sikap politik Sarekat Islam, ideologi yang memprakarsai pergerakan sarekat islam ialah Ideologi Islam itu sendiri, yang merupakan satu symbol pemersatu dalam arti luas, ketimbang ide nasionalisme local jawa, sumatera, batak, bali, sunda misalnya. Terkait dengan sebuah fakta kondisi masyarakat pada masa itu yang mayoritas ialah beragama islam. Maka dari hal itu, dapat diketahui bahwa pencetusan ide nasionalisme islam sebagai asas perjuangan pergerakan sarekat islam ialah merujuk pada unity-ummah. Persatuan ummat, persatuan bangsa. (Jaylani, 1959)

BACA JUGA:   Syarikat Islam Jawa Barat Adakan Musyawarah Kerja III di Kota Cimahi

Selanjutnya, dalam kongres-kongres yang diselenggarakan oleh Sarekat Islam, ialah menyusun tahap-tahap mempersatukan bangsa dalam wadah perjuangan sarekat Islam menuju kemerdekaan yang hakiki. Dalam hal ini, dapat tercitra dalam kongres yang cukup mengagetkan pemerintah belanda yang cukup besar dan amat berpengaruh yang diselenggarakan di bandung.

Dalam kondisi berada dibawah tekanan colonial, langkah politik strategis yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto melalui pergerakan Centraal Sarekat Islam pada 17-24 Juni 1916 merupakan langkah yang sangat berani. Disamping dengan adanya aturan het Regeering Sreglement voor Nederlandsch-India yang melarang kaum pribumi berpolitik.

Dalam pidatonya yang berlangsung selama dua jam, ia mengorasikan perlunya memiliki pemerintahan sendiri, untuk mengatur dan menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan nasib politik kita sendiri.

Adapun dua tuntutan utama yang diajukan kepada pemerintah belanda ialah:

“Pertama, segenap undang-undang yang akan diberlakukan untuk pribumi, harus dibuat Bersama dengan pimpinan perwakilan rakyat Indonesia. Berarti kongres menuntut adanya Dewan Perwakilan Rakyat.

Kedua, dengan diberlakukannya system desentralisasi dari pemerintah hindia-Belanda sejak 23 Juli 1903, maka komgres menuntut agar system desentralisasi diberlakukan lebih luas untuk seluruh Nusantara Indonesia. Dengan kata lain, kongres menuntut agar Indonesia berpemerintahan sendiri atau Indonesia Merdeka..”

Demikianlah tuntutan yang diajukan dengan tegas oleh HOS Tjokroaminoto dalam kongres nasional yang dihadiri 860.000 orang itu. Secara strategis, apa yang diajukan Centraal Sarekat Islam adalah bentuk pemerintahan sendiri, dengan aturan sendiri, dengan undang-undang sendiri, dengan kata lain, haruslah Indonesia mencapai kemerdekaan nasional dan pemerintahan nasional. Dengan demikian, merupakan hal yang wajar, pasca peristiwa bersejarah itu pemerintah colonial segera melancarkan politik devide et impera atau divide and rule sebagai upaya untuk menghalau wacana revolusioner central sarekat islam.

Disamping dua tuntutan yang disebutkan diatas, tuntutan lainnya yang diajukan oleh central Sarekat Islam ialah Indie Weerbaar Actie atau pertahanan India (Indonesia) untuk milisi pertahanan dan membangkitkan semangat patriotisme para pemuda Indonesia.  Karena memandang bahwa kuatnya pertahanan penjajah dalam memerintah tanah jajahannya ialah keberadaan militer yang superior, disamping kekuatan potensi ulama dan santri yang tidak terwadahi dan tidak tersalurkan karena tidak adanya organisasi militer yang terkoordinir dengan baik.

Meski pada akhirnya, tuntutan inipun tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat, melainkan terwujud pada masa penjajahan jepang, dengan adanya PETA, Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbullah.

Maka dalam kongres ini, secara tegas, Central Sarekat Islam menuntut adanya pemerintahan sendiri, menuju kemerdekaan bangsa yang seutuhnya. Dengan kesadaran bahwa keadaan terjajah bukanlah takdir yang tidak bisa diubah, melainkan perjuangan yang harus digelorakan bersama dalam wadah Sarekat Islam dengan panji jihad fi sabiilillah, baik dari kalangan ulama dan santri yang memang dalam masanya, ialah sector masyarakat yang cukup strategis keberadaannya. (Suryanegara, 2015)

Lebih lanjut, upaya untuk memobilisasi massa menuju kemerdekaan diterjemahkan dalam Kongres Al-Islam yang juga merupakan tindak lanjut dari keputusan kongres Nasional IV Centraal Sarekat Islam di Surabaya tanggal 26 Oktober-2 November 1922. Bagi Sarekat Islam kongres ini memiliki arti penting untuk mereposisi diri dikalangan massa pergerakan setelah terpecah belah. Seperti dikatakan Salim, arti penting kongres tersebut ialah satu usaha “mendorong persatoean segala golongan orang Islam di Hindia dan ataoe orang Islam seloeroeh doenia dan bantoe-berbantoe,” yang menurut Salim sama dengan PAN Islamisme (Somad, 2015)

Kesimpulan

Jika merujuk pada penjelasan diatas, ide zelfbestuur, yang terkait dengan nasionalisme islam dan ide kemerdekaan yang lebih luas, barangkali memang tidak dapat dipisahkan dengan gagasan PAN Islamisme yang dianut HOS Tjokroaminoto. Memandang, bahwa kiprah dari HOS Tjokroaminoto dalam pergerakan Sarekat Islam hingga mencapai perkembangannya selanjutnya dalam PSII, ialah tetap teguh memegang prinsip Islam sebagai pijakan dan asas perjuangan politiknya dalam mengusung kemerdekaan sejati. Hal ini dapat dicerminkan dari berbagai tulisannya yang diterbitkan di surat kabar, tulisan-tulisan yang dibukukan maupun sikap politik yang ditunjukkan dalam berbagai program maupun kebijakan pergerakan Sarekat Islam itu sendiri.

Daftar Pustaka

Apipudin. (2019). The Role of Sarekat Islam in Promoting the Idea of Muslim World in Indonesia (1912-1925). Jurnal Middle East and Islamic Studies, 135-156.

Gonggong, A. (1985). H.O.S Tjokroaminoto. Jakarta: Depdikbud.

Jaylani, T. (1959). The Sarekat Islam Movement: Its Contribution to Indonesian Nationalism. Montreal: Faculty of Graduate Studies and Research, McGill University.

Manan, F. (2016). Sosislisme Islam: Perpektif Pemikiran Politik HOS Tjokroaminoto. Jurnal Wacana Politik, 62-70.

Mulawarman, A. D. (2019). Jang Oetama jang Hidoep. Oetoesan Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan, 33-42.

Somad, A. (2015). Pemikiran dan Pergerakan PAN Islamisme di Indonesia pada awal Abad ke-20. Jurnal Candrasangkala, 1-23.

Suryanegara, A. M. (2015). Api Sejarah Jilid 1. Bandung: Surya Dinasti.

sumber: kompasiana.com/syifasusilawatiofficial2761

Tags: HOS Tjokroaminoto
Previous Post

Satgaslap Pemuda Muslim Kab. Banjarnegara Peduli Sesama

Next Post

Pemuda Muslim Kota Bogor: Telah dilaksanakan Bersih-bersih Masjid Nur Al Haq dan berbagi sembako di Kecamatan Bogor Selatan

admin

Related Posts

Syarikat Islam Jabar Gelar Musyawarah Kerja III di Kota Cimahi

Syarikat Islam Jabar Gelar Musyawarah Kerja III di Kota Cimahi

December 24, 2022
11
Simson Purba Berhasil Selenggarakan Mukerwil Syarikat Islam

Simson Purba Berhasil Selenggarakan Mukerwil Syarikat Islam

December 23, 2022
5
Tata Kebangkitan Ekonomi Umat Lewat Syarikat Islam

Tata Kebangkitan Ekonomi Umat Lewat Syarikat Islam

December 23, 2022
12
Mukerwil Syarikat Islam Diharapkan Bangkitkan Ekonomi Umat

Mukerwil Syarikat Islam Diharapkan Bangkitkan Ekonomi Umat

December 23, 2022
3
Syarikat Islam Jawa Barat Adakan Musyawarah Kerja III di Kota Cimahi

Syarikat Islam Jawa Barat Adakan Musyawarah Kerja III di Kota Cimahi

December 23, 2022
3
Mukerwil Syarikat Islam DPW DKI Jakarta pertama dan pemaparan program kerja

Mukerwil Syarikat Islam DPW DKI Jakarta pertama dan pemaparan program kerja

December 23, 2022
2
Next Post
Pemuda Muslim Kota Bogor: Telah dilaksanakan Bersih-bersih Masjid Nur Al Haq dan berbagi sembako di Kecamatan Bogor Selatan

Pemuda Muslim Kota Bogor: Telah dilaksanakan Bersih-bersih Masjid Nur Al Haq dan berbagi sembako di Kecamatan Bogor Selatan

4 Apr 2022 PERBANYAK TILAWATUL QUR’AN

4 Apr 2022 PERBANYAK TILAWATUL QUR'AN

4 Apr 2022 TAUSIYAH RAMADHAN OLEH H. MUNTAHA QOMARUDIN, S. Ag (Ketua LDSI Kab.Banjarnegara) #2

4 Apr 2022 TAUSIYAH RAMADHAN OLEH H. MUNTAHA QOMARUDIN, S. Ag (Ketua LDSI Kab.Banjarnegara) #2

Marhaban ya Syahrul Mubarak

Tipu Daya Duniawi

Pemuda Muslim Kec. Medan Area akan mengadakan gerakan berbagi takjil selama 30 hari full selama bulan suci Ramadhan

Pemuda Muslim Kec. Medan Area akan mengadakan gerakan berbagi takjil selama 30 hari full selama bulan suci Ramadhan

IKLAN

20,000+ Artikel

  • #Berita Umum (986)
  • #Gerakan Tani Syarikat Islam (148)
  • #Kaum SI (383)
  • #Ketua Umum SI (3,357)
  • #LAZ SI (128)
  • #Lembaga Dakwah SI (29)
  • #Pemuda Muslimin Indonesia (1,880)
  • #Pengurus SI (190)
  • #Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (816)
  • #Salam Radio (1,515)
  • #Sekretaris Jendral SI (172)
  • #Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (4,407)
  • #Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (107)
  • #Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (137)
  • #SI Mart (10)
  • #SI Wakaf (1,420)
  • #Syarikat Islam (3,879)
  • #Syarikat Islam Angkatan Pandu (96)
  • #Syarikat Islam Tanggap Bencana (181)
  • #Tjokroaminoto Institute (71)
  • #Wanita Syarikat Islam (330)

© 2022 si.or.id / syarikatislam@si.or.id.

  • #2370 (no title)
  • #49977 (no title)
  • #75774 (no title)
  • 404 Error
  • account
  • Anggaran Dasar
  • Anggaran Dasar SEMMI
  • Anggaran Rumah Tangga
  • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
  • Arti Logo
  • Button
  • cart
  • Charts
  • checkout
  • Daftar SEMMI
  • Donasi
  • Donation Confirmation
  • Donation Failed
  • Donation History
  • DPP 2015-2020
  • Edaran
  • Home
  • Indeks Berita
  • index 2001 – 2010
  • index 2011
  • index 2012
  • index 2013
  • index 2014
  • index 2015
  • index 2016
  • index 2017
  • index 2018
  • index 2019
  • index 2020
  • index 2021
  • index 2022
  • index-1
  • index-2
  • index-3
  • index-4
  • index-5
  • index-6
  • Jakarta
  • Kabupaten Bogor
  • Khutbah
    • Idul Fitri Isyhadu bi Anna Muslim
    • Idul Fitri MetroTV Khotbah
    • Idul Fitri Sunda Kelapa Khotbah
  • Kontak
  • LAZUARDI IMANI
  • Legalitas SEMMI
  • Majelis Syar’i Syarikat Islam
  • Majelis Tahkim
  • Maps
  • Mart
  • Mukernas
  • Newsletter
  • Night Mode
  • order
  • Pengurus SEMMI
  • Peraturan Dasar
  • Peraturan Rumah Tangga
  • Pernyataan
  • Privacy Policy
  • Profil Ketum
  • Radio
  • Sajak
  • Search Results
  • Sejarah
  • Sejarah SEMMI
  • Shop
  • Skema Organisasi
  • Tabs
  • Tanya & Jawab
  • Tausiyah
  • Terms of Service
  • TV
  • Wishlist

© 2022 si.or.id / syarikatislam@si.or.id.

error: Content is protected !!
Chat sekarang
WhatsApp
Punya Berita Seputar SI? Klik Disini