Intisari-Online.com – Apakah Anda tahu latar belakang Sarekat Islam?
Sebelum bernama Sarekat Islam (SI), dulu namanya adalah Sarekat Dagang Islam (SDI).
Lalu apa latar belakang Sarekat Islam?
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (30/3/2022), Sarekat Dagang Islam (SDI) adalah sebuah organisasi atau perkumpulan pedagang-pedagang Islam.
SDI didirikan pada di Solo pada 16 Oktober 1905 oleh K.H. Samanhudi.
Pada masa itu, K.H. Samanhudi yang seorang pengusaha batik di Laweyan, Solo, hanya punya satu tujuan.
Yaitu mengumpulkan para pedagang pribumi Muslim untuk bisa bersaing dengan para pedagang-pedagang besar asal Tionghoa.
Karena pada saat itu, para pedagang asal Tionghoa menguasai pasar dan usahanya sudah sangat maju.
Tidak heran, para pedagang Tionghoa memiliki hak dan status yang lebih tinggi dibanding pedagang pribumi.
Pada dasarnya, SDI merupakan organisasi yang didasarkan pada agama Islam.
Tidak heran dalam waktu singkat, organisasi ini berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi yang berpengaruh di Hindia-Belanda.
Namun ada 3 poin paling penting dari latar belakang Sarekat Islam, yaitu:
1. Perlawanan terhadap para pedagang asing asal Tionghoa.
2. Isyarat pada umat Islam, khususnya pribumi, bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya
3. Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat pribumi.
Karena Sarekat Islam semakin besar, tidak lama H.O.S Tjokroaminoto masuk SDI.
Dia tidak datang sendiri, namun bersama Hasan Ali Surati, seorang keturunan India.
Selanjutnya, Tjokroaminoto menjadi pemimpin dan mengubah nama SDI menjadi SI.
Namun kesuksesan SI rupanya membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir.
SI dianggap berbahaya karena organisasi ini mampu memobilisasikan massa.
sumber: intisari.grid.id