BOGOR (Lead.co.id) – DPC Syarikat Islam (SI) Kota Bogor akan membentuk Desk Anti-Islamofobia di Tingkat Daerah untuk merespons pernyataan Presiden Laznah Tanfidziah SI, saat pelantikan DPP SI di Jakarta, pada Senin (28/3/2022).
Dalam pernyataannya, Hamdan menyebutkan bahwa, fenomena Islamofobia sudah mulai nyata di Indonesia melalui narasi-narasi yang sifatnya mendiskreditkan. Karena itu, harus segera diluruskan.
“Bagi saya nyata dan sangat merugikan umat Islam, baik melalui media sosial maupun media perseorangan, dan aksi-aksi. Oleh karena itu, kita ingin luruskan,” ujar Hamdan.
Hamdan menyebutkan, desk anti-Islamofobia SI akan memiliki dewan pengarah beranggotakan Majelis Siyasah SI yang diketuai Profesor Siti Zuhro. Selanjutnya, ada dewan pengarah yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal SI, Ferry Juliantono.
Merespons pernyataan itu, Ketua DPC SI Kota Bogor, Subhan Murtadla mengatakan bahwa, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi untuk membentuk Desk Anti-Islamofobia tingkat Daerah.
“Akan segera melakukan konsolidasi internal pengurus dalam melaksanakan tugas dari DPP SI, sosialisasi kepada seluruh kader dan juga kepada masyarakat” tandasnya.
Selain itu, SI Kota Bogor juga akan melakukan Road show kepada ulama, tokoh, akademisi untuk meminta masukan dalam pembentukan Desk Anti-Islamofobia di Kota Bogor.
Hamdan juga akan mengidentifikasi seluruh masalah terkait Islamofobia tersebut. Pihaknya juga akan mengundang instansi terkait seperti BNPT untuk menyatukan pandangan mengenai persoalan itu.
“Setelah itu kita akan menyusun agenda aksi, antara lain counter informasi, melalui media, melalui pernyataan, dan saat-saat tertentu melalui aksi dalam menghadapi Islamofobia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ferry Juliantono akan mempersiapkan naskah akademik hingga menggalang masukan dari organisasi dan lembaga internasional maupun domestik.
“Syukur-syukur insya Allah kita juga bisa membuat rancangan Undang-Undang anti-Islamofobia untuk diserahkan ke DPR,” kata Ferry.
sumber: lead.co.id