TAUSIAH KEAGAMAAN
MENCINTAI AL-QUR’AN:
KEUTAMAAN AL-QUR’AN MENURUT AL-QUR’AN
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Jumat, 25 Februari 2022
Al-Qur’an adalah kitab yang paling utama. Sebab, Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan, baik yang telah digambarkan oleh Al-Qur’an di dalam berbagai ayat, maupun yang telah digambarkan oleh Rasulullah dalam berbagai hadisnya.
Allah swt. Yang telah menurunkan Al-Qur’an telah menggambarkan keutamaan-keutamaan Al-Qur’an, di antaranya sebagai berikut.
Di dalam Al-Qur’an S. Fathir [35]: 29 Allah menyatakan: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
Ayat ini menggambarkan bahwa membaca Al-Qur’an adalah sebuah amal saleh atau kebajikan yang harus dilakukan, yang pelakunya akan senantiasa mendapatkan pahala di sisi Allah swt. Kebajikan yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an sama tingkat keutamaannya dengan melaksanakan ibadah salat, sebagai salah ibadah yang sangat penting dan utama di dalam Islam. Demikian pula menafkahkan sebahagian dari harta yang dimiliki adalah bahagian dari amal saleh yang harus kita lakukan terus.
Al-Qur’an membawa rahmat, tidak hanya bagi yang membacanya, tetapi juga yang mengamalkannya. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. Al-A’raf [7]: 204: “Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
Salah satu keutamaan Al-Qur’an adalah bahwa yang membaca dan mendengarkan Al-Qur’an sama-sama mendapatkan pahala. Jika Al Quran dibacakan kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam salat berjamaah ma’mum boleh membaca Al Fatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran.
Al-Quran adalah suatu makjizat yang maha dahsyat yang diberikan oleh Allah kepada rasul-Nya, Muhammad saw. Begitu dahsyatnya Al-Qur’an, jika diturunkan kepada suatu gunung, maka gunung itu akan tunduk dan terpecah karena takutnya kepada Allah. Hal ini digambarkan oleh Allah di dalam QS. al-Hasyr [59]: 21: “Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”
Al-Qur’an adalah petunjuk yang membawa manusia ke jalan yang benar. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. al-Isra’ [17]: 9: “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
Al-Qur’an membawa petunjuk bagi umat manusia yang mau mendengarkan dan mau mengamalkannya. Al-Qur’an membawa manusia ke jalan yang benar, jalan yang diinginkan oleh untuk dilewati dan dijalani oleh manusia. Bagi orang-orang yang beriman, Al-Qur’an menjadi cahaya yang menerangi manusia, membawa rahmat bagi siapa saja yang mengamalkannya, dan bahkan menjadi obat yang menyembuhkan penyakit hati manusia.
Al-Qur’an menjadi obat dan menjadi rahmat bagi siapa saja yang membaca, yang memahami, dan mengamalkannya. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. al-Isra’ [17]: 82: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News