TAUSIAH KEAGAMAAN
MENCINTAI AL-QUR’AN:
PENGERTIAN “MEMBACA”
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Selasa, 22 Februari 2022
Dalam bahasa Indonesia, kata “membaca” berasal dari kata “baca”. Kata “membaca” mengandung 5 pengertian, yaitu
1. Membaca, yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik dengan melisankan atau hanya di hati.
2. Membaca, yaitu mengeja dan melafalkan apa yang tertulis.
3. Membaca, yaitu mengucapkan.
4. Membaca, yaitu meramalkan dan mengetahui sesuatu yang akan sedang atau akan terjadi.
5. Membaca, yaitu menduga, memperhitungkan dan memahami sesuatu.
Pengertian “membaca” yang cocok dengan kaitan Al-Qur’an ialah pengertian pertama dan pengertian kedua, yaitu melihat, mengeja, melafalkan serta memahami apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di dalam hati.
Di dalam bahasa Arab, kata “membaca” merupakan terjemahan dari beberapa kata, yaitu (1) Qara’a (قرأ), (2) thāla’a (طالع), (3) talā (تلا), dan (4) tadabbara.
Penjelasan mengenai pengertian keempat kata di atas dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Qara’a (قرأ), yang bentuk dasarnya adalah qirā’ah (قراءة), yaitu melihat serta melafalkan sesuatu, tanpa memahami makna yang dibaca atau memahaminya, seperti qirā’ah al-kutub dan qirā’ah Al-Qur’an.
2. Talā (تلا), yang bentuk dasarnya adalah tilāwah (تلاوة), yaitu melihat serta melafalkan sesuatu, sambil mengikuti, menghayati, dan memahami makna apa yang dibaca, seperti tilawah Al-Qur’an.
3. Tadabbara (تدبر) yang bentuk dasarnya adalah tadabbur (تدبر), yaitu melihat, memikirkan, memahami dan menghayati sesuatu yang tertulis di dalam buku, maupun yang tidak tertulis, seperti tadabur gambar, tadabur alam, dll.
4. Thāla’a (طالع), yang bentuk dasarnya adalah mutalaah (مطالعة), yaitu melihat serta melafalkan sesuatu serta memahami kaidah nahwu, kaidah sharf, makna kata, dan makna kalimat, seperti pelajaran mutalaah.
Istilah pertama, kedua dan ketiga selalu dikaitkan dengan Al-Qur’an, sehingga kita akan berkata qira’ah Al-Qur’an, tilawah Al-Qur’an, dan tadabur Al-Qur’an. Sedangkan istilah keempat, yaitu kata mutalaah sama sekali tidak pernah dikaitkan dengan Al-Qur’an, tetapi dikaitkan dengan pelajaran membaca bahasa Arab (Pelajaran Mutalaah).
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12