TAUSIAH KEAGAMAAN
MENYAMBUT SYA’BAN DAN RAMADHAN:
PENGERTIAN SYA’BAN DAN RAMADHAN
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Sabtu, 12 Februari 2022
Kata Sya’ban dan kata Ramadhan berasal dari perbedaharaan kata bahasa Arab. Sya’ban secara harfiah berarti “berserak-serak, terpencar.” Arti ini dikaitkan dengan banyaknya kebajikan yang terpencar-pencar, berserk-serakan”. Yahya bin Mu’adz menyatakan bahwa huruf-huruf yang berjumlah 5 pada kata Sya’ban (شعبان) mengandung pemberian atau karunia Allah kepada orang-orang yang beriman. Huruf “syin” dipahami sebagai singkatan dari kata “syafa’ah” dan “syaraf” yang berarti syafa’at dan kemuliaan. Huruf “ain” adalah singkatan dari kata “‘iffah”, yang berarti “menjaga kesucian dan kehormatan diri”. Huruf “ba’” singkatan dari kata “birr”, yang berarti kebajikan, kebaikan. Huruf “alif” adalah singkatan dari kata “ulfah” yang berarti “lemah lembut. Huruf “nun” yang merupakan singkatan dari kata “nur” yang berarti “cahaya”. Dengan demikian, maka bulan Sya’ban adalah bulan di mana seseorang akan mendapatkan syafaat, kemuliaan, kesucian, kebajikan, kelembuhan, dan cahaya, jika mereka mereka melaksanakan kebajikan-kebajikan, dan ibadah selama bulan Sya’ban ini.
Adapun kata Ramadhan (رمضان) secara harfiah berarti “sangat panas”, atau “membakar”. Dinamakan demikian, karena udara di Jazirah Arab pada bulan ini di masa dahulu sangat panas dan membakar sehingga kalau orang berjalan di padang pasir tanpa alas kaki, kakinya menjadi hangus terbakar. Ada juga yang berpendapat bahwa puasa yang dilakukan pada bulan itu pahalanya akan membakar hangus segala dosa yang telah berlalu. Dengan perkataan lain, pahala puasa pada bulan itu menghapuskan semua dosa yang telah berlalu dan diampunkan oleh Allah swt. Sehingga setelah selesai melakukan ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lain pada bulan, semua dosa telah dihapuskan oleh Allah swt.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12