TAUSIAH KEAGAMAAN
YANG HARUS DILAKUKAN DI DUNIA INI
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Kamis, 27 Januari 2022
Manusia diperintahkan oleh Allah untuk beriman kepada-Nya, kepada para malaikat, kepada kitab-kitab-Nya, kepada para nabi dan rasul-Nya, kepada hari kemudian, dan kepada qadha’ dan kadar-Nya. Lalu Manusia diperintahkan untuk melaksanakan semua kewajiban yang telah diwajibkan oleh Allah. Manusia diperintahkan untuk melaksanakan shalat, menunaikan puasa Ramadhan, mengeluarkan zakat, menunaikan ibadah haji. Semua ini dimaksudkan agar manusia kelak di alam akhirat nanti akan mendapatkan kehidupan yang berbahagia sesuai dengan amal kebajikan yang dilakukannya di dunia ini. Manusia juga diperintahkan oleh Allah untuk melaksanakan kebaikan-kebaikan untuk dirinya, untuk orang lain, dan untuk lingkungannya.
Selama hidupnya di dunia ini manusia diperintahkan untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Untuk itu, mereka harus berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan hidupannya. Mereka harus berusaha mendapatkan kehidupan yang layak, mereka mencari nafkah dengan berbagai macam cara dan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan masing-masing, sesuai dengan cara-cara yang telah ditunjukkan oleh Allah dan Rasulnya. Allah menginginkan mereka untuk mendapatkan harta yang sebanyak-banyaknya dan mencegah diri mereka dari kefakiran dan kemiskinan.
Semua ini ditujukan untuk kebahagian di dunia. Allah telah menunjukkan agar manusia dapat menggunakan semua fasilitas kehidupan dunia yang telah diraihnya tadi dapat digunakan sebagai media dan sarana untuk mencapai kehidupan yang baik di akhirat. Karena itulah, maka waktu yang diberikan Allah sepanjang hari, sebahagiannya harus digunakan untuk melakukan shalat. Sebahagian dari waktu dalam seminggu digunakan untuk shalat Jum’at, sebahagian dari waktu setahun dan hanya selama satu bulan dari 12 bulan harus digunakan untuk berpuasa Ramadhan. Sebahagian dari harta yang dimiliki harus dikeluarkan zakatnya sebagai bahagian yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Sebahagian dari harta yang dikumpulkan selama hidup, hanya diwajibkan untuk membelanjakan sebahagiannya untuk menunaikan ibadah haji.
Pendek kata, semua nikmat yang diraih selama di dunia ini harus dimanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Karena itulah, maka Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash, 28: 77: “Tuntutlah akhiratmu pada apa yang telah diberikan kepadamu di dunia ini, tetapi jangan engkau melupakan bahagianmu di dunia”. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk memanfaatkan semua nikmat yang diberikan Allah di dunia ini untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat. Di sini terkandung pengertian bahwa manusia tidak diperbolehkan hanya mementingkan kehidupan dunia saja, mengutamakan kebahagiaan hidup di dunia saja, tetapi juga Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan bekal untuk akhirat. Sebaliknya, manusia juga tidak diperbolehkan untuk mementingkan akhirat saja, berbibadah terus-menerus tanpa hentinya, lalu melupakan kebahagiaan hidup mereka di dunia ini.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12