JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra mengatakan bahwa pihaknya akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri.
Kedatangannya itu adalah bertujuan untuk melaporkan Edy Mulyadi terkait dengan ucapannya yang diduga menghina Kalimantan dengan sebutan tempat jin membuang anak.
“Besok pagi jam 10.00 WIB kita laporkan ke Bareskrim,” kata Bintang kepada Holopis.com, Senin (24/1) dini hari.
Ia menilai apa yang diutarakan oleh Edy Mulyadi bisa sangat menciderai perasaan masyarakat Kalimantan khususnya suku dayak.
Apalagi ucapan yang sangat sensitif itu bisa memicu gejolak yang seharusnya tidak pelu terjadi di kalangan masyarakat yang majemuk.
“Ucapannya bisa memecah belah bangsa kita,” ujarnya.
Laporan yang akan dilakukan oleh PB SEMMI ini adalah wujud upaya mereka dalam menjaga iklim sosial politik yang sehat.
“Jangan sampai orang-orang yang doyan memecah belah masyarakat petentang-petenteng terus, merasa benar dan merasa suci. Kami tak ingin bangsa kita pecah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bintang mengimbau kepada masyarakat luas dan siapapun agar belajar betul dari kasus Edy Mulyadi ini.
“Kami mohon kepada siapapun agar menjaga lisannya. Jangan buat sentimen rasial yang tidak perlu. Kita harus bisa saling menjaga dan menghormati sesama anak bangsa,” tuturnya.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Edy Mulyadi melontarkan kata-kata yang diduga memiliki unsur penghinaan terhadap Kalimantan dan entitas di dalamnya.
Dimana, eks Caleg PKS yang sekaligus pengurus GNPF Ulama itu menyebut bahwa Kalimantan adalah tempat jin membuang anak. Ucapan itu dilontarkan oleh Edy Mulyadi di dalam sebuah konferensi persnya pada 18 Januari 2022 dan ditayangkan di channel Youtube MimbarTube.
Tidak hanya Edy saja, bahkan salah satu rekan Edy di lokasi yang sama, bernama Azam Khan juga berseloroh bahwa “hanya monyet” yang mau pindah dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, dimana lokasi bakal Ibu Kota Negara baru itu dibangun.
sumber: holopis.com