TAUSIAH KEAGAMAAN
MANUSIA DAN PENCIPTAANNYA (12):
ORANG YANG BERUNTUNG DAN MERUGI
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Ancol-Hotel Mercure, Rabu, 19 Januari 2022
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya serta melakukan kebajikan adalah orang-orang yang beruntung dalam kehidupannya di dunia dan di akhirat. Keuntungan mereka adalah mendapatkan pahala dengan ganjaran yang berlipat ganda yang diberikan oleh Allah di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, orang-orang yang tidak beriman, tidak beribadah kepada Allah, serta tidak melakukan kebajikan adalah orang-orang yang merugi di dunia dan di akhirat. Kerugian mereka dalam kehidupan di dunia adalah tidak mendapat keberkahan dari Allah Swt, dan tidak mendapatkan ketenangan dalam hidup. Di akhirat nanti mereka akan mendapatkan siksaan, yang amat pedih sebagai balasan atas dosa dan maksiat mereka kepada Allah.
Allah menyatakan di dalam QS. Al-Hajj [22]: 77: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
Orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah akan dibukan pintu-pintu keberkahan dari langit dan dari bumi. Allah menyatakan di dalam QS. Al-A’raf [7]: 96: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya akan mendapat keuntungan. Allah menyatakan di dalam QS. Al-Nur [24]: 52: “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
Allah memerintahkan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah sesuai dengan kemampuan. Allah menyatakan di dalam QS. Al-Taghabun [64]: 16: “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Jika manusia menyembah selain Allah, maka mereka menjadi manusia yang sangat merugi dalam kehidupannya. Jika itu yang terjadi pada mereka, maka mereka telah membuat diri mereka sendiri merugi. Allah menyatakan di dalam QS. Al-Zumar [39]: 15: “Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12