TAUSIAH KEAGAMAAN
MANUSIA DAN PENCIPTAANNYA (10)
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Minggu, 16 Januari 2022
Semua nabi/rasul Allah ditugaskan untuk menuntun dan membimbing kaumnya untuk beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Mereka semua menyeru kaumnya untuk menyembah Allah swt., dan mencegah mereka melakukan syirik, menyekutukan Allah dengan yang lain. Di dalam QS. Al-Ma’idah [5]: 72 Allah menyatakan dengan tegas bahwa orang-orang yang menyatakan Allah adalah Isa adalah kafir. Lalu Isa memerintahkan Bani Israil untuk beriman kepada Allah dan menyembuh Allah, Tuhan Isa a.s. Hal ini dinyatakan Allah sebagai berikut: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
Demikian di dalam QS. Al-Ma’idah [5]: 117 Allah memerintahkan kepada Nabi Isa untuk menyeru kaumnya beriman kepada Allah dan menyembah-Nya. Allah menyatakan: “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”
Ketika Nabi Nuh a.s. diutus oleh kepada kaumnya, Allah juga memerintahkan kepadanya untuk kaumnya untuk beriman kepada Allah dan menyembah-Nya. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS Al-A’raf [7]: 59: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: “Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).”
Allah telah mengutus Nabi Hud kepada kaumnya yang menyembahnya berhala. Nabi Hud melaksanakan tugasnya menyeru kaumnya untuk beriman dan beribadah kepada Allah. Allah menyatakan hal ini di dalam QS. Al-A’raf [7]: 65: “Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”
Demikianlah Allah memerintahkan kepada para nabi-Nya untuk mengarahkan kaumnya beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya. Penyimpangan aikdah kaum mereka diluruskan oleh para nabi yang diutus oleh Allah kepada mereka.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12