Sleman,jogjabersuara.com – Gerakan intoleransi di Indonesia dan Klitih belakangan mulai muncul kembali. Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Sleman Andi Marzuki berharap kedepannya kasus – kasus tersebut tidak terjadi diwilayah Kabupaten Sleman.”kata Andi Marzuki Ketua Umum SEMMI Cabang Sleman,Kamis,13/1/2022
Maraknya gerakan intoleransi di Indonesia dan Klitih diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta kini kian membuat resah masyarakat di Kabupaten Sleman. Menurutnya pada dasarnya semua agama selalu mengajarkan kebaikan,semua agama selalu mengembangkan semangat toleransi.hanya saja isu tersebut sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu demi kepentingan dan juga merong – rong kestabilan keamanan di Indonesia khususnya Kabupaten Sleman.”lanjutnya
Sila Ketuhanan yang Maha Esa berlaku untuk semua masyarakat Indonesia bukan hanya untuk agama tertentu.jadi pemahaman kita terhadap sila pertama tersebut harus secara komprehensif dan tidak sepotong – potong sehingga tidak akan terjadi benturan sesama umat beragama.
Selain itu maraknya Klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta dibutuhkan partisipasi semua pihak bukan hanya pihak kepolisian tetapi pemerintah daerah,dan semua pihak ikut serta bahu- membahu duduk bersama mencarikan sebuah solusi bagaimana penanganan Klitih.Karena hal tersebut jika tidak ditangani secara serius gerakan Klitih kedepannya semakin membuat resah masyarakat.
Terakhir,ia berharap kedepannya dibutuhkan kerja sama semua pihak baik pemerintah daerah dan instansi terkait guna mengatasi persoalan gerakan intoleransi dan Klitih di Kabupaten Sleman. Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Sleman siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk ikut serta bersama – sama memberantas gerakan intoleransi dan Klitih diwilayah Kabupaten Sleman.”tutupnya
sumber: jogjabersuara.com