TAUSIAH KEAGAMAAN
MANUSIA DAN PENCIPTAANNYA (5)
TENTANG PENCIPTAAN MANUSIA SETELAH ADAM DAN HAWA
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Minggu, 9 Januari 2022
Penciptaan manusia setelah Adam dan Hawa sedikit berbeda dengan penciptaan anak cucu Adam. Penciptaan anak cucu Adam melalui suatu proses tersendiri, yaitu dari tanah, kemudian dari sperma, lalu beberapa proses berikutnya sehingga menjadi manusia yang bernyawa.
Allah menyatakan hal ini, antara lain di dalam QS. Al-Mu’minun [23]: 12-14: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Ayat di atas menggambarkan tentang proses penciptaan manusia, dari tanah hingga manusia yang mendapatkan bentuk yang paling sempurna.
Di ayat yang lain lagi Allah menyatakannya, di dalam QS. Fathir [35]: 11: “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”
Di dalam QS. Al-Nahl [16]: 4: Allah meminta manusia untuk memperhatikan dirinya bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari setitik auir (mani), lalu setelah besar mereka menjadi penentang yang naya terhadap Allah. Allah menyatakan: “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”
Demikian pula pernyataan Allah di dalam QS. Yasin [36]: 77: “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!”
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News