Solo, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel meminta Syarikat Islam (SI) untuk fokus melakukan dakwah ekonomi.
“Ini pilihan strategis yang tepat. Ekonominya pun ekonomi halal,” kata Gobel saat memberikan pidato pengarahan di hari kedua Kongres Nasional ke-41 Syarikat Islam, di Solo, Sabtu (4/12/2021).
Gobel mengatakan, dirinya baru kembali dari Turki pada pekan lalu untuk mengikuti World Halal Summit. “Potensi ekonomi industri halal dunia mencapai US$ 7 triliun. Ini potensi yang besar. Indonesia tidak boleh menjadi konsumen tapi harus menjadi produsen. Saya berharap SI menjadi aktor penting dalam ekonomi halal ini,” imbuhnya.
Ia berharap dalam kongres ini SI membuat rumusan yang konkret dan terukur dalam program aksi di bidang ekonomi. “Di sini bukan bicara administrasi halal, tapi bicara tentang bisnis ekonomi halal,” katanya.
Gobel mengatakan, SI bisa memilih bidang pangan dan herbal yang menjadi kekuatan Indonesia. Pangan ini mulai dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan juga industri pangan serta pengolahannya. “Mereka adalah umat Islam dan berada di desa-desa serta di skala UMKM,” katanya.
Indonesia, kata Gobel, dianugerahi tanah yang subur dan laut yang luas. Selain itu, katanya, Indonesia juga dianugerahi keragaman rempah-rempah serta berbagai jenis tanaman herbal. “Dulu Belanda datang untuk mencari rempah-rempah. Bukan mencari tambang. Jadi kita harus kembali pada kekuatan sejati kita,” katanya.
Menurut Gobel, pangsa pasar herbal di dunia mencapai Rp 900 triliun. Sementara, Indonesia baru bisa berkontribusi Rp 9 triliun. “Baru satu persennya. Jadi masih terbuka luas,” tandasnya.
Gobel juga berharap SI bisa menjadi pionir gerakan ekonomi di tanah air di awal abad ke-21 ini. “Pada awal abad ke-20, SI adalah pionir pergerakan kebangsaan. Maka sekarang pun SI harus menjadi pionir lagi,” katanya.
Melalui ekonomi, kata Gobel, Indonesia akan bangkit menjadi kekuatan ekonomi dunia. “Pada diri saya ini mengalir darah SI. Ayah saya, Thayeb Mohammad Gobel, pernah menjadi ketua SI. Karena itu saya ingin SI bangkit untuk menjadi pelopor bagi kemajuan Indonesia,” tegasnya.
Agar gerakannya menjadi efektif dan kuat, kata Gobel, maka SI harus membentuk koperasi. “Seperti lidi, jika satu mudah dipatahkan. Tapi jika disatukan dalam satu ikatan maka lidi itu menjadi kuat,” jelasnya.
Gobel menambahkan, dalam konsep ajaran Islam, tak hanya mengenal halal tapi juga thoyib. “Jadi bukan hanya substansinya saja tapi juga pada proses dan tata caranya. Di sini ada konsep tentang kelestarian lingkungan dan metode. Semua ini ajaran yang ramah lingkungan dan bervisi ke depan,” katanya.
“Dengan semangat kembali ke Laweyan mari kita majukan ekonomi Indonesia melalui politik kemakmuran, politik pembangunan,” tandas Gobel.
sumber: beritasatu.com
