TAUSIAH KEAGAMAAN
JALANILAH HIDUPMU DENGAN SABAR DAN SYUKUR
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Bogor-Hotel Padjadjaran Suites, Senen sore, 29 November 2021
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini. Sebagai khalifah, manusia telah diberikan Allah berbagai sarana untuk menjalani kehidupan di dunia ini:
a. diberi anggota jasmani yang sempurna dan lengkap: diberi tangan untuk bekerja, diberi kaki untuk berjalan, diberi mata untuk melihat, diberi telinga untuk mendengar, diberi alat bicara agar mampu berhubungan dengan orang lain
b. diberi kelengkapan rohani: diberi akal untuk berpikir dan diberi hati untuk merasa
c. diberi hak yang sebesar-besarnya untuk mengolah alam sesuai dengan kebutuhan mereka
d. diberi kekuatan untuk berusaha dan mencari rezeki.
Dengan segala alat itu manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya, dapat merencanakan apa saja yang mungkin dilakukannya, dapat mewujudkan apa yang terdapat di dalam pikirannya. Akan tetapi, semua yang diusahakan dan dilakukan oleh manusia harus sesuai dengan tuntunan Allah, berdasarkan hukum-hukum yang telah diturunkannya. Hukum-hukum yang diturunkannya itu menjadi pedoman yang harus diikuti dan dipatuhi oleh manusia. Apa yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya dapat dibagi atas dua hal: yang haram dan yang halal, yang dilarang dan yang diperintahkan, yang tidak boleh dilakukan dan yang boleh.
Walaupun setiap manusia mempunyai rencana yang sama, usaha yang sama, dengan kekuatan yang sama, dan segalanya sama, akan tetapi tidak semua yang dilakukan manusia, tidak semua usaha manusia memperoleh hasil yang sama. Di antara usaha itu ada yang berhasil sepenuhnya sesuai dengan rencana, ada yang berhasil sebahgian saja, dan bahkan ada yang gagal sama sekali. Ini berarti bahwa usaha itu ada yang berhasil dan ada yang tidak.
Di dalam menghadapi dua keadaan yang bertentangan itu, yaitu keberhasilan dan kegagalan itu, setiap orang dituntut untuk memiliki dua sikap mental, yaitu SYUKUR dan SABAR. SYUKUR untuk menghadap keberhasilan dan SABAR untuk menghadapi kegagalan.
SYUKUR, yaitu sikap mental yang menunjukkan kesediaan seseorang untuk menerima – dengan penuh kegembiraan dan keceriaan – segala nikmat, rahmat, kesuksesan, keberhasilan yang dianugerahkan Allah swt. kepada kita.
SABAR, yaitu suatu sikap mental yang menunjukkan kesediaan seseorang untuk menerima – dengan penuh kelapangan dada dan kebesaran jiwa – segala ujian dan cobaan yang ditimpakan Allah swt. kepada kita.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12