TAUSIAH KEAGAMAAN
KARAKTERISTIK MANUSIA:
MANUSIA DIBERI KEHIDUPAN DAN KEMATIAN
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta Pusat-Matraman Dalam, Kamis subuh, 28 Oktober 2021
Manusia diberi kehidupan dan kematian yang berbeda dengan kehidupan dan kematian yang diberikan Allah kepada makhluk-makhluk yang lain. Kehidupan dan kematian makhluk jin sama dengan kehidupan dan kematian yang diberikan kepada manusia. Kedua jenis makhluk Allah diberikan kehidupan karena untuk beribadah kepada khalik-Nya, yaitu Allah Swt. Hal ini digambarkan oleh Allah di dalam QS. Al-Dzariyat [51]: 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Kehidupan yang diberikan kepada manusia dan jin dalam kehidupan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah adalah menjadi tujuan penciptaan manusia dan jin di bumi. Manusia yang beruntung adalah manusia yang beribadah kepada Allah. Kehidupan manusia di dunia untuk beribadah adalah tujuan hidupnya.
Hewan-hwan dan makhluk Allah yang lain yang ada di bumi diciptakan untuk manusia. Mereka dapat memanfaatkannya untuk kemaslahatan dan kehidupan mereka. Hewan diciptakan untuk hidup di dunia adalah untuk manusia dan alam ini. Karena, jika hewan mati, maka kematiannya tidak memiliki dampak apa-apa. Sedangkan kehidupan manusia mempunyai tujuan dan kematiannya kelak memiliki dampak bagi dirinya, dampak baik atau dampak buruk.
Jika tujuan penciptaan manusia untuk hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah, maka kematian mereka nanti memiliki dampak. Allah menciptakan kehidupan dan kematian pada manusia dengan suatu tujuan, yaitu Allah ingin menguji mereka, siapa yang paling ibadahnya, yang paling paling baik ketaatannya, dan yang paling baik amalnya. Hal ini digambarkan oleh Allah di dalam QS. Al-Mulk [67]: 2: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Ayat ini menggambarkan bahwa penciptaan manusia dengan kehidupan dan kematian yang diberikan kepadanya untuk ujian bagi manusia. Allah ingin melihat siapa di antara manusia itu yang terbaik amal mereka selama dalam kehidupannya di dunia. Kematian mereka sesudahnya itu adalah agar mereka kembali kepada Allah untuk mempertanggung-jawabkan amal-amal mereka yang telah dilakan selama hidup di dunia ini. Semua amal yang telah dilakukan oleh manusia akan dipertanggungjawabkan setelah kematiannya itu. Di sinilah letak perbedaan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hewan. Hidupnya bukan ujian. Setelah mereka mati, tidak ada pertanggungjawaban terhadap amal mereka di dunia. Setiap manusia harus bertanggung jawab dan ditanya tentang amal mereka selama di dunia.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.1