TAUSIAH KEAGAMAAN
KUNCI KE-12: BERSYUKUR ATAS SEGALA KENIKMATAN
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta Pusat-Matraman Dalam, Ahad pagi, 10 Oktober 2021
Allah telah memberikan banyak nikmat kepada manusia. Nikmat begitu banyak sehingga tidak sanggup manusia untuk menghitung jumlahnya. Nikmat itu, ada pada dirinya, dan ada di luar dirinya. Semua kenikmatan yang dinikmati oleh manusia adalah nikmat Allah yang tidak terhingga. Manusia tinggal menikmati nikmat-nikmat itu. Atas nikmat-nikmat Allah itu, setiap manusia wajib bersyukur atas nikmat-nikmat itu. Bersyukur terhadap nikmat Allah akan menjadikan seseorang merasa puas, tidak sombong, dan tidak terlena dalam kenikmatan. Bahkan, jika manusia bersyukur atas nikma-nikmat Allah, maka Allah akan menambahkan baginya.
Banyak ayat Al-Qur’an yang berisi perintah dari Allah agar manusia menyatakan syukur atas nikmat-nikmat-Nya. Di antaranya Allah menyatakan di dalam QS. al-Baqarah [2]: 152: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu[rahmat dan ampunan-Ku kepadamu], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
Di dalam QS. al-Baqarah [2]: 172: Allah menyatakan: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
Allah mengancam orang-orang yang tidak mau bersyukur atas nikmat-nikmat Allah dengan azab yang keras. Hal ini dinytakan oleh Allah di dalam QS. Ibrahim [14]: 7: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Rasulullah menggambarkan bahwa manusia harus bersyukur, tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada manusia. Rasulullah menyatakan: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata. Rasulullah saw telah bersabda: Seseorang yang tidak bersyukur kepada Allah tidak akan pernah bersyukur kepada sesama manusia. HR Ahmad.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.1