TAUSIAH KEAGAMAAN
KUNCI KE-6: MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN SESAMA
Ahmad Thib Raya UIN Jakarta
Jakarta-Matraman, Senen subuh, 4 Oktober 2021
Salah satu kunci penting dalam kehidupan ini adalah menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia. Memang, manusia diciptakan oleh Allah untuk hidup bersama dengan orang lain. Fitrah manusia dalam kehidupannya adalah hidup bersama-sama dengan orang lain. Karena hidup bersama dengan orang lain adalah sebuah fitrah, maka siapa yang dapat menjalani kehidupan dengan orang lain maka dia telah menjalani kehidupannya sesuai dengan fitrahnya. Orang seperti ini akan selalu damai dan tenteram dalam kehidupannya. Sebaliknya orang yang tidak mau hidup bersama orang lain, dia hidup dalam suasana yang bertentangan dengan fitrahnya. Orang yang hidup dalam suasana yang bertentangan dengan fitrahnya, pastilah kehidupannya tidak tenang dan tidak menyenangkan. Itulah sebabnya, maka Allah dan Rasul-Nya selalu menganjurkan untuk senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
Ada tiga hal yang dilakukan oleh setiap orang untuk menjaga hubungan yang baik itu, yaitu 1) Menyayanginya (rahmatun lil ghair), 2) Memuliakannya (takrimum lil ghair), 3) Berbaik sangka kepadanya (husnuzh zhanni lil ghair), dan 4) tidak iri kepadanya. Jika 4 hal ini dapat terus dilakukan dan dijaga oleh seseorang, maka hubungan baiknya dengan orang pasti akan terjaga terus.
Ada beberapa ayat yang menerangkan tentang hal ini di dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah QS. Ali Imran [3]: 103: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Rasulullah dalam banyak hadisnya memerintahkan senantiasa menjaga hubungan yang baik itu dengan cara silaturahim. Hal ini antara lain dikatakan oleh Rasulullah dalam hadisnya sebagai berikut: “Dari Abdullah ibn Umar, ia berkata. Rasulullah saw telah bersabda: Orang-orang yang penyayang/pengasih disayangi /dikasihi Allah.. Sayangilah mereka yang ada di bumi agar engkau disayangi oleh yang ada di langit. Rahim (hubungan persaudaraan itu) merupakan salah satu cabang yang bersumber dari Allah. Siapa yang menyambungnya, maka Allah akan menyambungnya, siapa yang memutuskannya maka Allah akan memutuskannya pula. HR al-Tirmidzi.”
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.1