TAUSIAH KEAGAMAAN
BERGAULLAH DENGAN ORANG-ORANG YANG MENCINTAI ALLAH (4)
Ahmad Thib Raya
Kampung Salam Nae Bima
Orang-orang yang diyakini mencintai Allah dan dapat dijadikan shabat atau kawan adalah orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam 3 hal, yaitu (1) yang mempunyai ilmu (ahlul ilmi), (2) yang melaksanakan ilmunya (ahlul a’mal al-shalihah), dan (3) yang mempunyai akhlak yang mulia (ahlul al-akhlaq al-karimah).
Seorang sahabat harus dapat menimba ilmu dari kawannya yang berilmu, dan mengikuti langkah-langkah yang baik yang dilakukannya baik dalam hal amal maupun dalam hal akhlak.
Belajar menurut Ibn al-Qayyim mempunyai enam tingkat, yaitu Mau bertanya dengan baik, Mau diam dan mendengarkannya dengan baik, Mau memahami dengan baik, Mau menghafalkannya, Mau mengajarkannya, dan Mau mengamalkannya
Sebaliknya ada 6 ciri orang yang tidak berilmu, yaitu tidak mau bertanya, tidak mau diam dan mau mendengarkan, buruk (lemah) pemahamannya, malas menghafal, tidak mau menyebarkan ilmu dan mengajarkannya, dan tidak mau mengamalkannya
Salah satu ciri dari orang-orang yang berilmu itu adalah menjaga lidahnya dari hal-hal yang buruk. Diam adalah emas, kata pepatah. Hal demikian tidak hanya bersumber dari tuntunan Rasulullah, tetapi juga dari para ulama. Rasulullah menyatakan: “Siapa saja yang diam akan selamat: Di hadis yang lain Rasulullah menyatakan: “Ucapan anak Adam (manusia) itu menjadi tanggung jawabnya, bukan menjadi haknya, kecuali perintah kepada perbuatan makruf dan larangan kepada perkara yang mungkar, serta berzikir kepada Allahswt.” Hal ini menunjukkan bahwa lidah itu harus digunakan dalam rangka mengucapkan kalimat-kalimat yang baik, seperti berzikir, mengajarkan ilmu yang baik, dan mengajak orang untuk berbuat kebajikan dan melarang untuk berbuat mungkar.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12