INDOMETROMEDIA-Terkait dengan permasalahan bobroknya birokrasi yang terjadi di rektorat universitas indraprasta pgri muncul banyak kritikan baik dari ormawa maupun mahasiswa umum.
Persaingan perebutan program vaksinasi di unindra yang di lakukan sekelompok orang terlihat jelas, sehingga mahasiswa umum banyak yang bertanya dan kebingungan terkait dengan informasi vaksinasi yang dilakukan oleh dua kelompok yang berbeda.
Program vaksin yang di lakukan BEM Unindra terjadi kontraversi di pimpinan rektorat karena tidak ada pemberitahuan sehingga masi dipertanyakan.
Berselang dua hari kemudian munculnya informasi vaksinasi yang akan dilakukan di unindra bekerja sama dengan Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (Semmi), tetapi tidak ada koordinsi maupun informasi kepada organ intra kampus (Ormawa) dari pihak rektorat, sehingga menjadi polemik.
Apakah rektor selaku pimpinan tertinggi yang tidak konsisten dengan omongan?, ataukah mungkin wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan yang tidak paham jalur koordinasi dengan mahasiswa?
Yang seharusnya ada koordinasi agar ormawa unindra juga mengetahui sebagai bentuk representasi dari mahasiswa unindra pada umumnya, karena ketika ada permasalahan di unindra suda barang tentu pimpinan rektorat mempertanyakan jalur koordinasinya kepada ormawa.
Tetapi sekarang mala kebalik ormawa yang mempertanyakan jalur koordinasinya ke pihak rektorat.
Sehingga kami menilai ini adalah bentuk pihak rektorat baik itu rektor maupun wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan menunjukan ke publik terkait bobroknya birokrasi di wilayah rektorat unindra karena tidak adanya konsisten dari pimpinan rektorat sendiri.
Penulis : Nasrul Matdoan
sumber: indometro.id
Follow Berita Syarikat Islam di Google News