TAUSIAH KEAGAMAAN
AKHLAK YANG MULIA: MURUAH
BEBERAPA CONTOH MURUAH DARI SALAFUL SHALIH (ULAMA TERDAHULU)
Jakarta-Matraman, Minggu subuh, 20 Juni 2021
Contoh keempat adalah muruah Imam Syafi’i. Salah satu sikap muruahnya, sebagaimana yang diceritakan sebagai berikut. Rabi’ mengatakan bahwa suatu ketika Imam Syafi’i lewat di depan para tukang sepatu, lalu cambuknya terjatuh. Seorang pemuda segera mengambilnya, mengusap dengan bajunya, lalu menyerahkannya kepada Imam Syafi’i. Imam Syafi’i memberikan tujuh dinar kepadanya. Apa yang dilakukan oleh Imam Syafi’i itu merupakan sebuah kebaikan, sebagai balasan atas kebaikan seorang pemuda.
Siapakah Imam Syafi’i? Saya kira kita semua mengenal nama ini dan sangat populer di kalangan kaum muslimin, terutama dalam pandangan-pandangan fikih. Beliau salah satu imam Mazhab yang empat.
Dalam tulisan Rusman H. Siregar dalam Jurnal “Kalam” disebutkan bahwa Imam Syafi’i (150-204 Hijriyah) nama aslinya Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i . Namun kita biasa memanggilnya Imam Asy-Syafi’i. Beliau mendapat julukan Nashih Al-Hadits (pembela Sunnah Nabi).
Nama beliau Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin al-Muththalib bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adbab. Nasabnya bertemu dengan kakeknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni Abdul Manaf.
Kepada Syafi’ bin as-Sa’ib radhiyallaahu ‘anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i al-Muththalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada umur 7 tahun Imam Syafi’i sudah hafal Al-Qur’an . Beliau belajar Bahasa Arab umur 9 atau 10 tahun. Beliau mempelajari ilmu Fiqih kepada ulama-ulama di zaman beliau. Kemudian belajar kepada Imam Malik bin Anas, lalu belajar kepada murid Imam Abu Hanifah, dan belajar di Yaman.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12