TAUSIAH KEAGAMAAN
AKHLAK YANG MULIA: MURUAH
DIMENSI/SASARAN MURUAH
Jakarta-Matraman, Minggu subuh, 12 Juni 2021
Setiap sikap atau amal perbuatan manusia memiliki dimensi/sasaran yang dituju, termasuk sikap muruah. Muruah memiliki 4 dimensi/sasaran utama, yaitu 1) terhadap diri sendiri, 2) terhadap orang lain, dan 3) terhadap Allah swt. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Muruah terhadap diri sendiri ialah memperindah, mempercantik diri dengan hal-hal yang baik dan benar serta menyenangkan dan menghiasi diri dengannya dalam segala kondisi dan situasi. Di samping itu, muruah terhadap diri sendiri ialah meninggalkan hal-hal yang memperburuk diri dan menimbulkan cacat atau kekurangan bagi dirinya. Menghiasi diri dengan kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan harus dibiasakan di dalam diri. Menunjukkan diri dengan hal-hal yang baik dan terpuji dan menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk dan tercela, itulah yang menjadi inti di dalam muruah terhadap diri sendiri. Ingat… Muruah terhadap diri sendiri ialah menghiasi diri dengan hal-hal yang baik dan menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk.
2. Muruah terhadap orang lain ialah memperindah diri dengan bersikap, bertutur kata, dan menjaga kesopanan, rasa malu, berakhlak mulia kepada orang lain dan tidak bersikap dan tidak berakhlak yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Segala yang tidak menyenangkan orang lain harus dijauhi dan dihindari, baik dalam bentuk ucapan, sikap, tutur kata, prilaku maupun perbuatan. Yang dijaga terhadap orang lain adalah sikap yang baik, yang menyenangkan orang lain.
3. Muruah terhadap lingkungan hidup, yaitu memperindah diri dengan sikap yang baik dan benar terhadap lingkungan hidup, yaitu flora, fauna, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti tanah, air, dan lainnya. Seperti, memanfaatkan flora dan fauna sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan tuntunan agama, dan memanfaatkan air dan tanah sesuai dengan kebutuhan. Termasuk muruah terhadap lingkungan hidup apabila seseorang menjauhkan diri dari sikap dan tindakan yang tidak baik dan tidak benar terhadap lingkungan. Seperti, tidak melakukan perbuatan yang menyakiti flora dan fauna, serta menggunakan air dan tanah secara berlebihan.
4. Muruah terhadap Allah ialah merasa malu untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tuntutan, tuntutan, dan keinginan Allah melalui hukum-hukum yang ditetapkan-Nya, dan merasa senang untuk melakukan hal-hal yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan hal-hal yang dilarang-Nya. Termasuk muruah terhadap Allah apabila seseorang selalu meyakini bahwa dirinya, dalam hal gerak-gerik, tindak-tanduk, dan sepak-terjangnya selalu diawasi dan dikontrol oleh Allah di mana dan kapan dia berada.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12