TAUSIAH KEAGAMAAN
HAKIKAT ISTIQAMAH: PENGERTIAN ISTIQAMAH
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Selasa pagi, 25-5-2021
Kata “istiqamah” adalah kata yang sudah sangat populer di kalangan kita, baik di mass media elektronik, mass media cetak, maupun media-media lainnya, karena sudah menjadi bahasa baku bahasa Indonesia. Kata “istiqamah” ini pada mulanya bukanlah milik atau lahir dari bahasa Indonesia sendiri, tetapi berasal dari kata bahasa Arab. Tidak ada yang tahu sejak kapan kata ini digunakan di dalam bahasa Indonesia. Tetapi yang jelas, kata ini digunakan setelah terjadi asimilasi budaya antara budaya Islam dan budaya Nusantara pada masa dahulu ketika Islam tersebar di Nusantara. Sudah tentu, bahwa yang menggunakannya pada masa-masa awal itu adalah penganjur dan mubalig Islam yang menyebarkan agama Islam ketika itu.
Kata “istiqamah” ini pada dasarnya berasal dari kata istiqāmah (استقامة) yang ada di dalam bahasa Arab. Kemudian digunakan di dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa baku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, halaman 878, kata ini diartikan dengan “Sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.”
Secara bahasa (etimologi) kata istiqāmah (استقامة) di dalam bahasa Arab adalah bentuk kata dasar (mashdar) dari kata kerja istiqāma (استقام)– yastaqīmu يستقسم)) – istiqāmah. Kata ini berasal dari kata kerja dasar, yaitu qāma (قَامَ) – yaqūmu (يَقُوْمُ) – qiyām (قِيَامًا). Kata qāma (قَامَ) mempunyai banyak arti sesuai dengan konteksnya. Salah satu maknanya ialah ‘berdiri, bangkit, berdiri tegak, dan lurus.
Jadi istiqamah itu dapat diartikan dengan konsistensi seseorang yang melaksanakan sesuatu dengan pandangan dan prinsip yang benar. Bisa juga diartikan dengan keberadaan seseorang di jalan yang benar, jalan yang diridai dan dirahmati Allah, atau keteguhan hati seseorang untuk melaksanakan sesuatu di atas jalan yang benar.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News