TAUSIAH KEAGAMAAN
HAL-HAL YANG MENDUKUNG SABAR
Ahmad Thib Raya
Jakarta-Matraman Dalam, Kamis pagi, 20-5-2021
Harus disadari bahwa dalam menjalani kehidupannya manusia akan mengalami berbagai hal dan keadaan, mengalami hal-hal yang menyenangkan dan hal-hal yang tidak menyenangkan. Untuk menghadapi dan menjalani ini semua perlu ada kesabaran. Sifat sabar dalam diri setiap orang tidaklah datang secara tiba-tiba. Sifat sabar akan muncul dalam diri seseorang melalui proses yang pajang dan membutuhkan prinsip-prinsip yang mendukung lahirnya kesabaran.
Kesabaran harus didukung oleh berbagai prinsip dan keyakinan seseorang, sehingga sifat sabar mampu terwujud dalam dirinya. Hal-hal yang dapat mendukung itu, ialah:
1. Percaya kepada qadha’ dan qadar Allah swt. Setiap orang harus meyakini bahwa setiap manusia telah ditetapkan qadarnya oleh Allah swt dan pada saatnya nanti qadha’ Allah pasti datang. Seseorang tidak mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi qadar dan qadha’ Allah bagi dirinya. Di antara qdara dan qadha’ Allah itu ada yang menyenangkannya dan ada pula yang tidak menyenangkannya.
2. Pengetahuan seseorang tentang hakikat dan tabiat kehidupan dunia. Kehidupan dunia penuh dengan masalah. Tidak ada satupun manusia yang diberi kehidupan di dunia ini yang terlepas dari masalah, baik masalah yang baik, maupun yang tidak baik, baik hal-hal yang menyenangkan maupun hal-hal yang tidak menyenangkan. Setiap orang melakukan usaha dengan perencanaan yang matang, dengan tenaga yang memadai, tetapi hasil akhirnya bisa berbeda-beda. Kadang kala hasilnya menguntungkan, sedikit untungnya, dan bahkan sangat merugikan.
3. Pengetahuan manusia tentang dirinya. Manusia memiliki diri yang unik dengan adanya fisik (jasmani) dan rohani dan spiritual. Manusia memiliki nafsu yang memiliki potensi baik dan potensi buruk. Potensi-potensi itulah yang mendorong manusia untuk melakukan hal-hal yang baik, dan melakukan hal-hal yang buruk. Keunikan yang lain dari manusia itu ialah bahwa dia ingin memiliki segalanya karena di dalam dirinya ada sifat sarakah dan rakus.
4. Meyakini bahwa pertolongan Allah pasti ada. Allah tidak hanya memberikan ujian terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan bagi setiap manusia, tetapi Tuhan juga memberikan ujian-ujian yang tidak menyenangkan bagi manusia. Pengetahuan tentang itu akan membuat seseorang bersabar mengahadapi hal demikian.
5. Memohon pertolongan kepada Allah. Permohonan seseorang kepada Allah untuk menjauhkannya dari hal-hal yang tidak menyenangkan pasti datang, demikian juga halnya dalam hal-hal yang baik. Allah tidak selamanya menguji hamba-Nya dengan hal-hal yang tidak menyenangkannya, tetapi juga akan mengujinya dengan kebaikan-kebaikan yang menyenangkannya.
6. Meyakini adanya balasan yang baik bagi orang-orang yang sabar. Upaya menjadikan diri manusia yang sabar adalah upaya yang sangat baik dan terpuji. Menghadapi dan menjalani persoalan berat yang dihadapi bukanlah hal yang mudah, diperlukan upaya sungguh-sungguh, tenaga yang memadai, pengetahuan yang cukup. Dengan bantuan itu semua manusia dapat bersikap sabar. Menanamkan sikap sabar di dalam setiap orang adalah perintah agama. Dengan melakukan kesabaran dalam banyak hal pastilah seseorang akan mendapatkan hasilnya, yaitu balasan atas kebaikannya.
sumber: facebook.com/ahmad.thibraya.12
Follow Berita Syarikat Islam di Google News